Kategori: News

PERKEBUNAN PONOROGO : Ribuan Pohon Cengkih di Desa Wayang Mati Misterius

Perkebunan Ponorogo, ribuan pohon cengkih di Pulung mati secara misterius.

Madiunpos.com, PONOROGO -- Ribuan pohon cengkih yang ditanam di seratusan hektare lahan di Desa Wayang, Kecamatan Pulung, Ponorogo, mati dalam waktu setahun terakhir. Pohon-pohon cengkih itu mati diduga karena terkena serangan virus yang belum diketahui namanya.

Pantauan Madiunpos.com di Desa Wayang, Sabtu (22/7/2017), ratusan pohon cengkih dengan ketinggian beragam terlihat mati dengan batang kering dan sudah memutih. Banyak pohon cengkih tidak berbuah dan tidak berdaun.

Kepala Desa Wayang, Wahyu Gito, mengatakan ada ribuan pohon cengkih mati pada tahun ini. Tidak hanya pohon cengkih berusia puluhan tahun saja yang mati, tetapi pohon cengkih yang baru ditanam juga banyak yang mati.

Dia menuturkan penyebab kematian pohon cengkih ini belum diketahui. Namun, keterangan dari pihak dinas pertanian yaitu penyebabnya virus yang belum diketahui namanya. Virus itu menyerang tanaman cengkih dalam waktu cukup lama.

Awalnya ujung pohon akan kering, kemudian akan turun hingga membuat seluruh bagian pohon mati. "Memang dampaknya cukup lama, jadi tidak langsung mati. Awalnya ujung pohon yang kering terus menurun hingga akarnya," jelas dia saat ditemui di rumahnya.

Wahyu menuturkan awalnya warga hanya menganggap pohon yang mati itu karena faktor usia pohon dan memang sudah saatnya mati. Namun, setelah kondisi tersebut menyerang pohon yang baru ditanam warga mulai curiga. Kemudian petani memanggil petugas dari dinas pertanian dan dinyatakan pohon cengkih itu mati karena virus.

Hingga kini petugas dari dinas pertanian tidak mengetahui jenis virus itu dan belum ada rekomendasi obat untuk mengobati virus itu. Warga pun hanya pasrah melihat pohon mereka mati.

Padahal luas lahan di Desa Wayang yang ditanami cengkih lebih dari 100 hektare dengan usia pohon mencapai puluhan tahun.

Seorang warga, Soimun, mengatakan belasan pohon cengkih miliknya mati karena terserang virus yang tidak diketahui namanya. Ia hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut. Padahal biasanya pada bulan ini sudah mulai memanen cengkih.

"Awalnya dari ujung pohon itu kering, kemudian sampai ke bawah dan akar pohon hingga menjadikannya satu pohon mati semua," kata dia.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

4 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

4 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.