Kategori: News

PERLAMBATAN EKONOMI : Duh, Kinerja Ekspor Jatim Merosot 7,22%

Perlambatan ekonomi berpengaruh juga terhadap kinerja ekspor Jatim.

Madiunpos.com, SURABAYA — Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur merilis nilai ekspor Jawa Timur pada September 2015 yang tercatat mencapai US$1,4 miliar atau naik 2,51% bila dibandingkan ekspor pada Agustus 2015. Meski demikian, ekspor Jatim secara total tahun 2015 ini kian merosot karena pertumbuhannya belum mampu mengalahkan pertumbuhan ekspor tahun 2014 lalu.

Secara kumulatif, yakni sepanjang Januari-September 2015, nilai ekspor Jatim mencapai US$13,1 miliar atau turun 7,22% dibandingkan pencapaian periode yang sama 2014, yakni US$14,2 miliar.

Kepala Statistik Distribusi BPS Jatim, Satrio Wibowo mengatakan meski ekspor Jatim tahun 2015 ini turun, tetapi setidaknya masih lebih bagus dibandingkan ekspor nasional. Jawa Timur, katanya, tergolong daerah yang masih mampu menggenjot ekspornya di tengah perlambatan ekonomi ekonomi yang membuat lesu perdagangan saat ini.

"Tahun ini memang industri cukup banyak kendala dan hambatan, apalagi dengan nilai tukar dolar yang tinggi membuat industri Jatim lemah mengingat 80% bahan baku industri yang diolah juga masih harus impor dan hal itu membuat biayanya mahal," jelasnya saat konferensi pers Berita Resmi Statistik (BRS), Kamis (15/10/2015).

Nonmigas
Ekspor nonmigas Jatim selama September 2015 didominasi oleh barang perhiasan, disusul oleh kayu dan barang dari kayu, minyak nabati, ikan dan udang serta bahan kimiar organik. "Negara tujuan ekspor Jatim masihlah sama seperti sebelum-sebelumnya, yakni ke Jepang, Amerika Serikat, dan Swiss serta negara-negara Asean seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand," imbuh Satrio.

Dia menambahkan, beberapa negara tujuan ekspor lainnya juga ada yang mengalami penurunan nilai ekspor seperti ekspor ke Belanda pada September ini yang turun 15,32% dibandingkan bulan sebelumnya. Mahalnya nilai dolar juga telah mengakibatkan impor di Jawa Timur turun hingga 13,2% pada September 2015 atau dengan nilai US$1,5 miliar bila dibandingkan pada bulan sebelumnya.

Penurunan impor terjadi pada barang konsumsi, dan bahan baku. Sedangkan barang modal pada September masih terjadi pertumbuhan 4,29% dibandingkan Agustus 2015.

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

4 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

4 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.