Kategori: News

PERTAMBANGAN PONOROGO : Tak Berizin, Tambang Sirtu di Ngebel Disegel Polisi

Pertambangan Ponorogo, usaha pertambangan pasir dan batu di Kecamatan Ngebel ditutup oleh polisi karena tak berizin.

Madiunpos.com, PONOROGO -- Aparat Polres Ponorogo menyegel sebuah usaha pertambangan pasir dan batu di Dukuh Jati, Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Ponorogo. Penyegelan dilakukan karena usaha tambang tersebut tidak memiliki izin.

Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Darmawan, mengatakan penutupan usaha tambang tersebut dilakukan polisi pada Selasa (21/2/2017). Usaha tambang ilegal itu berada di sebelah utara tambang pasir dan batu milik Heru Agus Setyo Herlambang di Dukuh Jati, Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Ponorogo.

"Tambang pasir dan batu yang ada di Desa Ngrogung kami tutup karena tidak memiliki izin," kata dia kepada wartawan, Kamis (23/2/2017).

Rudy menyampaikan penutupan usaha tambang tersebut berawal dari informasi warga yang menyebutkan kegiatan tambang tersebut ilegal. Selama ini kegiatan pertambangan itu beroperasi berdasarkan izin IUP operasi produksi atas nama Heru Agus Herlambang. Namun, ternyata kegiatan menambang tersebut telah melewati batas.

"Kalau usaha tambang yang dimiliki Heru Agus ada izinnya. Namun, justru kegiatan penambangannya sudah melebihi lahan yang ada dalam izin," jelas dia.

Atas informasi itu, polisi kemudian mengecek dan menyelidiki ke lokasi tersebut. Hasil penyelidikan menyebutkan kegiatan pertambangan yang dilakukan pelaku telah keluar dari area yang tertera salam izin.

Rudy menyampaikan saat ini polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus tambang ilegal ini. Petugas masih memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini, antara lain Jumangin, 52, warga Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun dan Edi Supriyanto, 34, warga Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel, keduanya sebagai sopir truk yang berada di lolasi.

Dalam penutupan tambang ilegal ini, polisi menyita satu unit ekskavator, satu bendel karcis pembayaran pajak mineral bukan logam dan batuan, uang tunai Rp14,79 juta, buku catatan pembelian trass, satu bendel copy IUP operasi produksi yang dikeluarkan Kantor Perizinan Terpadu Ponorogo, dan tujuh unit truk.

Aksi penambangan ilegal ini telah melanggar pasal 158 UU RI No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara dengan ancaman penjara 10 tahun dan denda Rp1 miliar.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

5 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.