PERTANIAN BOJONEGORO : Harga Tembakau Tembus Rp40.000/kg

Pertanian Bojonegoro yakni tembakau dijual melalui program kemitraan.

Madiunpos.com, BOJONEGORO - Harga tembakau di Kabupaten Bojonegoro tertinggi mencapai Rp40.000 per kilogram dari pola kemitraan petani dengan perusahaan rokok.

"Harga tertinggi tembakau rajangan amil mencapai Rp40 ribu/kilogram dari kemitraan petani dengan PT Sadana Arif Nusa Ngawi," kata Kepala  Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro Nuzulul Hudaya, di Bojonegoro, Senin (24/10/2016).

Menurut dia, harga tertinggi itu hanya sekitar 25 persen dari 1.200 hektare luas tanaman tembakau rajangan amil di sejumlah kecamatan dari hasil kemitraan petani dengan PT Sadana Arif Nusa Ngawi.

Harga tembakau rajangan amil lainnya, menurut dia, secara umum rata-rata berkisar Rp21.000-Rp34.000 per kilogram.

"Harga tembakau rajangan Amil tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, meskipun kondisi cuaca sering hujan," tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan luas areal tanaman tembakau di daerahnya pada musim tanam tahun ini mencapai 4.035,7 hektare yang tersebar di 20 kecamatan, antara lain, di Kecamatan Sugihwaras, Kedungadem, dan Ngasem.

Hanya saja harga tembakau Virginia Voor Oogst (VO) dan Jawa tahun ini tidak terlalu bagus, dibandingkan harga tembakau rajangan amil.

"Faktornya tanaman tembakau Virginia Vo dan Jawa bukan kemitraan sehingga harga tidak bisa terjaga, karena pabrikan tidak langsung membeli kepada petani," ucap dia.

Menurut dia, tanaman tembakau di daerahnya pada musim tanam tahun ini seluas 4.035,7 hektare sudah terpanen semua sejak pertengahan Oktober lalu.

Sesuai laporan yang diterima, lanjut dia, sejumlah pabrikan di daerahnya membutuhkan tanaman tembakau sebanyak 8.400 ton tembakau kering atau setara dengan tanaman tembakau sekitar 7.000 hektare.

Melihat harga tembakau kemitraan yang bagus itu, ia juga mengimbau pabrikan yang melakukan pembelian tembakau di daerahnya melakukan kemitraan dengan petani untuk menjaga harga dan kualitas tembakau.