Pertanian Madiun untuk harga gabah di Madiun Raya yang sempat anjlok diberi solusi pemerintah.
Madiunpos.com, MADIUN — Seluruh gabah milik petani di wilayah eks Keresidenan Madiun akan dibeli Perum Badan Urusan Logistik (Bulog).
Hal itu sebagai solusi atas permasalahan harga gabah milik petani yang jatuh lebih rendah dibandingkan harga pokok pembelian (HPP) yang ditetapkan pemerintah pada panen raya musim tanam pertama 2016.
Demikian kesepakatan antara Perum Bulog dan seluruh bupati/wali kota yang ada di wilayah eks Keresidenan Madiun pada saat acara Rapat Koordinasi dalam Rangka Pengamanan Harga Gabah yang Anjlok Saat Panen Raya di Sentra Produksi di Aula Korem 081/Dhirotsaha Jaya Madiun, Kamis (3/3/2016).
Dalam kesepakatan itu, mulai Kamis ini Perum Bulog akan membeli seluruh gabah milik petani di wilayah eks-Keresidenan Madiun dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Bulog harus melaporkan hasil penyerapan gabah setiap dua pekan sekali kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Selain itu, penyerapan gabah dibantu dan dikoordinasikan dengan Pemda setempat.
“Sejauh ini harga gabah milik petani pada saat panen raya seperti saat ini jauh dari HPP yang telah ditetapkan pemerintah. Sementara Bulog belum mengadakan pengadaan yang memadai untuk menjamin terkendalinya harga gabah di pasaran dan untuk terpenuhinya cadangan beras nasional. Maka disepakati hal-hal tersebut,†kata Komandan Korem 081/DSJ Madiun, Kolonel Inf. Hardani saat membacakan surat kesepakatan tersebut.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan ini merupakan sejarah baru di Indonesia bahwa Bulog akan menyerap dan membeli seluruh gabah milik petani. Ini dilakukan karena permasalahan harga gabah dari petani yang saat ini jatuh di bawah HPP.
“Bulog tidak hanya membeli beras, tetapi juga akan membeli gabah dari petani. Dua pekan terakhir, banyak petani yang mengeluh soal harga gabah yang jauh dari harga yang ditetapkan pemerintah. Semoga kebijakan ini menjadi solusi bagi permasalahan itu,†jelas dia kepada wartawan.
Direktur Pengadaan Perum Bulog, Wahyu, menyampaikan Bulog akan berkomitmen untuk membeli gabah dari petani. Batas pembayaran gabah bagi petani yaitu 1 X 24 jam sudah bisa dibayarkan, sehingga petani bisa mendapatkan uang untuk melanjutkan produksi.
Wahyu mengatakan saat ini HPP gabah yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp3.700/kg. Bulog akan menggunakan harga tersebut sebagai dasar pembelian gabah. Namun, Bulog juga akan melihat kualitas gabah dari petani, seperti melihat kotoran gabah itu dan kadar airnya. Kalau untuk harga gabah senilai Rp3.700/kg itu gabah dengan kadar air 25%.
Ketika gabah dari petani memiliki kadar air lebih dari itu, kata Wahyu, tentu harganya akan berbeda. Tetapi, pihaknya tetap menggunakan aturan dari pemerintah.
“Akan kami cek dulu kualitas gabahnya, kalau sesuai akan kami bayar dan beras tersebut akan kami keringkan,†ujar dia.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.