Kategori: News

PERTANIAN MADIUN : Padi Ambruk, Petani Madiun Terpaksa Panen Dini

Pertanian Madiun di Desa Tempursari terancam gagal panen karena tanaman padi di desa itu ambruk dan terendam banjir.

Madiunpos.com, MADIUN — Sejumlah petani di Desa Tempursari, Wungu, Kabupaten Madiun terpaksa melakukan panen dini tanaman padi mereka. Tanaman padi milik petani Madiun itu banyak yang ambruk diterjang angin.

Pantauan Madiunpos.com di Desa Tempursari, Jumat (26/2/2016), banyak tanaman padi yang ambruk. Selain itu, puluhan petak sawah di desa itu terendam air setinggi sekitar 50 cm.

Seorang petani Desa Tempursari, Saikem, 49, mengatakan hujan deras disertai angin yang terjadi pada Jumat siang telah membuat tanaman padi ambruk. Hujan deras dengan angin kencang juga mengakibatkan areal pertanian tergenang air.

Saikem mengatakan umur tanaman padi yang ambruk itu baru dua bulan. Dia mengatakan butuh waktu sekitar satu bulan lagi untuk memanen padi tersebut dalam kondisi normal.

Ketika kondisi cuaca tidak bersahabat dan hujan terus mengguyur, kemungkinan tanaman padi tersebut akan dipanen lebih awal. “Kalau hujan seperti ini terus ya, dua pekan lagi akan dipanen. Kalau tidak segera dipanen ya nanti bisa gagal panen,” kata dia saat ditemui Madiunpos.com, Jumat.

Busuk Lalu Mati
Dia menambahkan selain tanaman padi yang ambruk, lahan yang tergenang air juga bisa membahayakan tanaman padi. Menurut Saikem, kalau tanaman padi terus menerus tergenang air, tanaman padi bisa membusuk dan mati.

Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, Saikem berencana akan memanen tanaman padi lebih awal. Meskipun harga jual padi tersebut pasti akan turun. Selain itu kualitas padi yang dihasilkan pasti tidak bagus.

“Kalau dikatakan rugi ya pasti rugi, tetapi kalau dibiarkan ambruk dan nanti mati, kami pasti lebih rugi. Dua pekan lagi ketika hujan masih turun, terpaksa akan dipanen,” jelas dia.

Petani lain, Paidi, 52, mengatakan cara yang dilakukan ketika ada tanaman padi ambruk adalah dengan mengikat sekelompok tanaman padi menjadi satu. Cara itu dipandang lebih efektif supaya padi bisa terus bertumbuh.

Paidi menyampaikan air yang menggenangi lahan sawah miliknya berasal dari luapan Kali Kajar yang ada di sekitar areal persawahan tersebut. “Kalau sudah ambruk dan tergenang seperti ini, pasti menurunkan kualitas padi dan itu berdampak pada harga jual. Tetapi mau bagaimana lagi, musibah ya harus diterima,” ungkap warga Mojorayung ini.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

5 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

6 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.