Kategori: News

PERTANIAN NGANJUK : Panen Padi di Nganjuk Naik 7 Ton/Ha

Pertanian Nganjuk membaik pada tahun 2015 ini.

Solopos.com, NGANJUK — Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur memprediksi hasil pertanian pada rata-rata musim panen tahun 2015 ini lebih bagus ketimbang tahun sebelumnya.

Tahun 2014 lalu, rata-rata panen Pertanian Nganjuk hanya 6,7 ton per hectare. Tahun 2015 ini, rata-rata panen Pertanian Nganjuk bakal menjadi 7 ton per hektare.

"Cuaca saat musim ini lebih bagus, terjadi banjir pun tidak sampai lama dan air cepat surut sehingga kami prediksi hasil panen lebih bagus daripada panen sebelumnya," kata Kepala Seksi Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Agus Yuni, di Nganjuk, Selasa (12/5/2015).

7 Ton/Hektar
Ia mengatakan hasil panen pada 2014 mencapai 5,82 juta kuintal dari 25 kecamatan yang ada di Kabupaten Nganjuk. Luas panen itu dari 86 hektare lahan pertanian di kabupaten ini, dengan rata-rata produksi padi 6,7 ton per hektare.

Pihaknya memprediksi dengan rata-rata panen yang ternyata meningkat, yaitu 7 ton per hektare, hasil panen pada musim hujan pertama tahun ini lebih bagus. Sejumlah daerah yang menghasilkan padi dengan jumlah besar di antaranya Kecamatan Prambon, Tanjunganom, Baron, Sukomoro, serta beberapa kecamatan lainnya.

Meski demikian, Agus mengatakan data pasti produksi padi saat ini masih direkapitulasi, sehingga belum mengetahui berapa pastinya hasil produksi gabah saat ini. Ia hanya menegaskan bahwa rata-rata produksi padi meningkat.

Selain karena cuaca yang lebih bagus daripada saat musim panen sebelumnya, Agus mengatakan tingkat serangan hama saat ini juga relatif lebih rendahm baik tikus, wereng, maupun hama potong leher, dan hal ini mendorong produksi gabah juga lebih baik.

Hama Berkurang
Pihaknya mengatakan selama musim tanam pada awal musim penghujan ini, luas serangan hama potong leher sekitar 80 hektare, baik dengan intensitas sedang ataupun berat. Sementara itu, untuk hama wereng hanya sekitar 12 hektare baik sedang ataupun berat.

Tingkat serangan itu dinilai tidak akan terlalu mengganggu hasil produksi pertanian padi, mengingat luas serangan yang masih minim jika dibandingkan dengan luas lahan yang panen, sampai 86 hektare.

Ia juga mengatakan dinas juga langsung bertindak dengan adanya laporan serangan hama itu, salah satunya pemberian obat yaitu disemprot dengan fungisida. Dengan tindakan itu, intensitas serangan hama bisa dikurangi.

Pihaknya juga yakin hasil panen di Kabupaten Nganjuk nantinya masih surplus, sehingga masih mencukupi kebutuhan pangan. Daerah ini juga masih dijadikan sebagai daerah penyangga ketahanan pangan di Indonesia, khususnya di Jatim.

 

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

5 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.