PERTANIAN PACITAN : Petani Tembakau di Pacitan Terancam gagal Panen, Ini Penyebabnya

PERTANIAN PACITAN : Petani Tembakau di Pacitan Terancam gagal Panen, Ini Penyebabnya Seorang petani sedang merawat tanaman tembakau di sawahnya, Kamis (8/9/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Pertanian Pacitan, sejumlah petani tembakau di Pacitan terancam gagal panen.

    Madiunpos.com, PACITAN — Sejumlah petani tembakau di Desa Mentoro, Kecamatan/Kabupaten Pacitan mengeluhkan kondisi tanaman yang rusak akibat diserang hama. Selain hama, cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Pacitan juga berperan untuk merusak tanaman temabakau.

    Pantauan Madiunpos.com di area persawahan, Kamis (8/9/2016), ribuan tanaman tembakau rusak dan sebagian ada yang mati. Tampak daun tembakau menguning dan bahkan kering.

    Salah seorang petani tembakau, Fatimah, mengatakan tanaman tembakau rusak dan sebagian mati. Akibatnya, petani terancam gagal panen dan merugi belasan juta rupiah.

    Fatimah menyampaikan dalam kondisi normal, seharusnya tanaman tembakau yang sudah berumur dua bulan sudah berdaun lebat dan siap dipanen. Namun, kali ini justru tanaman tembakau banyak yang kering dan mati.

    Dia mengatakan tanaman tembakau yang ditanam banyak yang rusak karena terserang hama daun keriting. “Iya ini hampir seluruh tanaman tembakau rusak, ini tanmannya sudah berusia dua bulan, seharusnya sudah mau mendekati masa panen,” ujar dia kepada Madiunpos.com.

    Petani tembakau lainnya, Sutikno, mengatakan tanaman tembakau tahun ini bisa dikatakan gagal total. Tembakau dalam kondisi kerdil dan itu berpengaruh pada daun yang juga kecil.

    Menurut dia, banyaknya hama yang menyerang karena perubahan cuaca yang ektrem yang akhir-akhir ini terjadi di Pacitan. Dia menuturkan sehrausnya pada Agustus dan September sudah masuk musim kemarau dan tanah sudah bisa ditanami tembakau. Namun, justru sering kali terjadi hujan yang menyebabkan tanaman kebanyakan air dan hama mudah berkembang dalam kondisi lembap.

    Dia menyampaikan untuk menanam tembakau di lahan seluas 1 hektare membutuhkan biaya produksi senilai Rp10 juta. Ketika dalam kondisi normal, dalam satu kali panen bisa diperoleh hasil senilai Rp25 juta dengan perhitungan harga tembakau Rp15.000/kg.

    “Saya belum tahu obat yang bisa membunuh hama di tanaman tembakau itu, di tempat jual bahan-bahan pertanian juga tidak ada,” jelas dia.



    Editor : Ahmad Mufid Aryono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.