PERTANIAN PACITAN : Target Tanam Kedelai Tahun Ini Tidak Penuhi Target

PERTANIAN PACITAN : Target Tanam Kedelai Tahun Ini Tidak Penuhi Target Ilustrasi budi daya kedelai (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

    Pertanian Pacitan, Pemkab Pacitan pesimistis mengenai target tanaman kedelai pada tahun ini karena adanya fenomena La Nina.

    Madiunpos.com, PACITAN — Pemerintah Kabupaten Pacitan pesimistis target tanaman kedelai pada tahun 2016 ini tidak terpenuhi. Sedangkan untuk target tanaman padi pada tahun ini diperkirakan melebihi target yang telah ditetapkan.

    Hal ini karena terjadinya perubahan cuaca ekstrem yang dipengaruhi fenomena La Nina yang membuat musim kemarau pada tahun ini menjadi banyak curah hujan.

    Pantauan Madiunpos.com di sejumlah kecamatan di Pacitan, Senin (5/9/2016), hampir seluruh lahan persawahan di Pacitan ditanami padi. Hanya sebagian kecil lahan yang ditanami tanaman hortikultura.

    Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Pacitan, Pamuji, mengatakan target tanaman padai pada tahun ini sebanyak 41.000 hektare per tahun. Sedangkan untuk target tanaman kedelai tahun ini sebanyak 5.000 hektare.

    Untuk tanaman padi, kata dia, hingga saat ini sudah ada 40.000 hektare lahan yang ditanami padi. Padahal, sisa musim tanam ketiga masih berlangsung hingga akhir September. Sedangkan untuk tanaman padi hingga September awal ini baru 600 hektare, itu pun sebagian besar tanaman kedelai mengalami kerusakan dan gagal panen.

    Pamuji menjelaskan kondisi ini dipengaruhi fenomena La Nina yang membuat musim kemarau menjadi kemarau basah yang banyak curah hujan. Sehingga kondisi ini membuat petani lebih memilih menanam padi dibandingkan kedelai, padahal pada tahun-tahun sebelumnya pada masa tanam ketiga yaitu untuk tanaman kedelai.

    “Kami pesimistis untuk target kedelai kemungkinan besar tidak bisa terpenuhi, karena sampai saat ini hanya ada 600 hektare yang ditanami kedelai. Sedangkan untuk target padi, kami optimistis akan trelampaui dan bahkan melebihi target, karena pada musim tanam ketiga ini sebagian besar petani menanam padi,” jelas dia kepada Madiunpos.com, Senin (5/9/2016).

    Dia menyampaikan selain minimnya petani yang menanam kedelai, pada masa tanam ketiga ini petani juga enggan menanam tanaman hortikultura seperti sayuran dan cabai. Hal ini menjadikan sebagian besar kebutuhan sayuran dan cabai di Pacitan merupakan import dari daerah lain.

    “Kalau sayuran memang petani Pacitan jarang yang berminat, apalagi di tengah cuaca ekstrem seperti ini. Selama ini memang untuk kebutuhan sayur banyak mengambil dari luar daerah,” ujar dia.

    Mengenai menanam padi dalam tiga kali musim, jelas Pamuji, sebenarnya menanam padi secara terus menerus akan merusak kandungan unsure hara di dalam tanah. Dia mengimbau kepada petani untuk menanam padi dengan varietas berbeda pada setiap musim tanam.

    Menurut dia, hal itu bisa memperbaiki kondisi dan unsur hara di dalam tanah. “Memang bagusnya itu tanaman harus bergantian tidak boleh secara berurutan ditanami padi. Karena itu bisa merusak unsur hara tanah. Tetapi, kondisi itu bisa disikapi dengan menanam padi dengan varietas yang berbeda,” jelas dia.



    Editor : Ahmad Mufid Aryono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.