PILKADA MADIUN : 3 Paslon Saling Sindir dan Kritik Program Lawan dalam Debat Publik

PILKADA MADIUN : 3 Paslon Saling Sindir dan Kritik Program Lawan dalam Debat Publik Tiga paslon wali kota dan wali kota Madiun berfoto bersama seusai Debat Publik di Asrama Haji Kota Madiun, Rabu (21/3/2018). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Pilkada Madiun, debat publik Pilkada 2018 berlangsung seru dengan saling serang.

    Madiunpos.com, MADIUN -- Debat Publik Pilkada Kota Madiun 2018 yang pertama berlangsung panas. Tiga paslon saling sindir dan mengkritik masing-masing visi misi yang disampaikan.

    KPU Kota Madiun membagi empat segmen dalam Debat Publik putaran pertama yang digelar di Asrama Haji setempat, Rabu (21/3/2018) sore. Segmen satu dan segmen dua, masing-masing paslon hanya memaparkan visi misi dan menjawab pertanyaan dari moderator yang dibawakan mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof. Sudharto.

    Kemudian pada segmen kedua dan ketiga menjadi ajang tanya jawab dan debat masing-masing paslon.

    Program-program yang menjadi unggulan setiap paslon dikritisi. Bahkan paslon juga tidak segan menyindir program yang disampaikan lawannya bertentangan dengan aturan maupun undang-undang.

    Paslon nomor urut tiga, Yusuf Rohana dan Bambang Wahyudi mempertanyakan program Proliman dari paslon nomor dua Harryadin Mahardika dan Arief Rahman yang akan memberi anggaran Rp100 juta untuk setiap RT dan Rp200 juta untuk setiap RW. "Jenis belanja apa saja yang akan saudara gunakan untuk pelaksanaan program Rp100 juta per RT dan Rp200 juta per RW," kata Yusuf.

    Mahardika menjawab ada empat pos yang akan diambil untuk merealisasikan program Proliman itu seperti belanja jasa, hibah, dan bantuan sosial. Pos anggaran yang dianggap kurang berdampak kepada masyarakat akan dikurangi untuk membiayai program itu.

    Dia menegaskan program ini tidak sulit untuk direalisasikan. Mahardika akan memangkas anggaran perjalanan dinas yang selama ini dianggap terlalu banyak dan tidak langsung bersentuhan kepada masyarakat. (baca: 3 Pasangan Cawali-Cawawali Madiun Adu Program Selama 1,5 Jam)

    Sebaliknya Mahardika dan Arief mempertanyakan program pengembangan wisata di Kota Madiun. Padahal, semakin banyak wisatawan yang datang akan berdampak pada kearifan lokal.

    Yusuf Rohana menyampaikan akan mengembangkan wisata yang berbasis kedaerahan. Di Kota Madiun ada banyak peninggalan sejarah yang potensial dikembangkan menjadi tempat wisata. Selain itu, potensi alam seperti Sungai Bengawan Madiun juga potensial dikembangkan jadi tempat wisata.

    Pasangan Maidi dan Inda Raya juga dicecar soal program perumahan rakyat yang mereka gagas. Menurut paslon Yusuf Rohana, harga tanah di Kota Madiun sudah mahal sehingga sulit untuk mewujudkan penyediaan rumah bagi warga.

    Dalam hal ini, Maidi menyampaikan saat ini harga tanah di Kota Madiun sangat mahal. Untuk itu, pihaknya akan menyediakan hunian bagi masyarakat berupa rumah susun. Pemerintah hadir untuk memberikan tempat yang layak.

    Debat antarpaslon berlangsung seru hingga menit-menit akhir. Debat publik berlangsung selama 1,5 jam.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.