Pilkada Surabaya 2015 terancam ditunda lantaran calon incumbent, Risma, belum punya lawan hingga saat ini.
Madiunpos.com, SURABAYA – Pemiliha Umum Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2015 di bawah bayang-bayang penundaan. Pasalnya, partai koalisi yang terdiri atas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) pecah kongsi. Padahal, empat partai tersebut berencana mengusung pasangan calon Syamsul Arifin dan Warsito sebagai penantang calon incumbent, Tri Rismaharini-Whisnu Saktu Buana, dalam Pilkada Surabaya.
Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur Effendi Choirie membenarkan terjadinya pecah kongsi koalisi empat partai tersebut. Nasdem, kata Gus Choi—sapaan akrab Effendi Choirie—mengakui telah menarik dukungan bagi pasangan calon Syamsul Arifin dan Warsito pada menit-menit terakhir ditutupnya pendaftaran pasangan calon di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Akibatnya, penantang calon incumbent tersebut gagal mendaftar sebagai peserta Pilkada Surabaya lantaran dukungan mereka di DPRD kurang dari 20% kursi.
"Dari pada ikut mendukung calon boneka, lebih baik Nasdem kibarkan bendera putih atau tidak mendukung siapa pun," tegas Gus Choi saat dimintai konfirmasi Detikcom, Selasa (28/7/2015).
Keempat partai koalisi sebelum pecah kongsi, sebenarnya memiliki 11 kursi di DPRD Surabaya. Mereka berencana mengusung  pasangan calon Syamsul Arifin (Ketua DPC PKB Surabaya) dan Warsito (Sekretaris DPC Partai Hanura) dalam Pilkada 2015 di Kota Surabaya. Namun, dengan keluarnya Partai Nasdem dari koalisi tersebut, pasangan calon ini menemui jalan buntu. Tak hanya itu, pasangan calon incumbent juga terancam tak punya lawan yang bisa berakibat pada penundaan Pilkada Surabaya hingga 2017.
Gus Choi berpendapat dalam berpolitik seseorang harus memiliki integritas moral. Sikap Nasdem dengan menarik dukungan tersebut dilatarbelakangi oleh ketidakberesan moralitas politikus dan partai politik koalisi. "Partainya plin plan dan politikusnya tidak memiliki integritas," tandas mantan anggota DPR RI ini.
Bukan hanya di Pilkada Surabaya, Partai Nasdem juga menyatakan sikap serupa di sejumlah pilkada serentak di Jatim yang pemungutan suaranya dihelat pada 9 Desember 2015. Sejumlah daerah itu adalah Kabupaten Kediri, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Lamongan. "Pada intinya, di tiga daerah tersebut tidak ada pasangan calon yang memenuhi standar moral Partai Nasdem sehingga lebih baik kami kibarkan bendera putih saja," ujarnya.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.