Pimpinan Cabang Bank Pemerintah di Pacitan Meninggal Positif Covid-19

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pacitan, Rachmad Dwiyanto, mengatakan sebelum meninggal, pimpinan bank pemerintah di Pacitan tersebut sempat melakukan perjalanan dinas ke luar kota selama sepekan.

Pimpinan Cabang Bank Pemerintah di Pacitan Meninggal Positif Covid-19 Ilustrasi Covid-19. (Pixabay.com/Pete Linforth)

    Madiunpos.com, PACITAN - Seorang pimpinan cabang (pimca) bank pemerintah di Pacitan, Jawa Timur, meninggal positif Covid-19. Pasien sempat dirawat beberapa hari sebelum mengembuskan napas terakhir.

    "Meninggalnya di luar kota, di Malang. Informasi yang kita dapatkan baik dari provinsi ataupun dari rumah sakit memang [meninggal] karena corona," ungkap Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pacitan, Rachmad Dwiyanto, Senin (5/10/2020).

    Sesuai riwayatnya, terang Rachmad, sebelum meninggal yang bersangkutan sempat melakukan perjalanan dinas ke luar kota selama sepekan. Setibanya kembali di Pacitan, almarhum yang berstatus warga Kabupaten Malang sakit dengan gejala mirip Covid-19.

    Berzina, Kepala Dusun di Ponorogo Pilih Sanksi Denda 400 Sak Semen Ketimbang Diarak

    Selanjutnya, atas keinginan sendiri almarhum melakukan pemeriksaan ke petugas kesehatan. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi Covid-19. "Senin diperiksakan ternyata hasilnya positif dan hari Minggu [3/10] dilaporkan meninggal," tambahnya.

    Sejak kejadian itu, operasional perbankan tempat almarhum bekerja dibatasi. Petugas juga melakukan tracing seluruh karyawan dan kontak eratnya. Rencananya gugus tugas akan melakukan desinfeksi masal di area gedung yang berada di Jl. Ahmad Yani.

    "Kita minta menutup layanan di dalam gedung sampai hari Rabu. Waktu yang ada akan digunakan untuk sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan," papar pria yang juga Kepala Diskominfo itu.

    Waduh! Ayah di Kediri Tega Cabuli Anak Kandung sejak SD hingga SMA

    Secara terpisah, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pacitan, Indartato, mendesak pengurangan kegiatan tatap muka. Hal ini ditekankan pada layanan perkantoran maupun perbankan. Hal itu bertujuan mencegah penularan.

    Untuk kegiatan transaksi, lanjut bupati dua periode itu, masyarakat diimbau memanfaatkan sistem non tunai seperti halnya ATM. Di sisi lain bagi mereka yang terbiasa melakukan perjalanan antarkota, diimbau untuk sementara menahan diri.

    "Termasuk bagi yang sering pulang, saya mohon ditahan sementara waktu," imbau Pak In, panggilannya, kepada warga luar daerah yang bekerja di Pacitan.

    Jatuh di Kamar Mandi, TKI asal Sragen Meninggal Dunia di Korsel



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.