Polri Tak Beri Izin Keramaian, Nasib Liga 1 dan Liga 2 Tak Jelas

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Awi Setiyono, menegaskan tidak mengeluarkan izin keramaian untuk Liga 1 dan Liga 2 karena angka penularan Covid-19 masih tinggi.

Polri Tak Beri Izin Keramaian, Nasib Liga 1 dan Liga 2 Tak Jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Awi Setiyono (Detikcom)

    Madiunpos.com, JAKARTA - Polri tidak memberikan izin keramaian terkait lanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang digelar 1 Oktober 2020. Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Awi Setiyono, menegaskan tidak mengeluarkan izin keramaian karena angka penularan Covid-19 masih tinggi.

    "Polri tidak mengeluarkan surat izin keramaian pada Liga 1 dan 2 yang rencana berlangsung 1 Oktober 2020 dengan pertimbangan, pertama, situasi pandemi Covid-19 masih berlangsung dengan fakta jumlah masyarakat yang terinfeksi dan terkonfirmasi tiap hari makin meningkat," kata Awi di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (29/9/2020).

    Maklumat Kapolri, kata Awi, juga menjadi alasan polisi tidak mengeluarkan izin keramaian untuk pertandingan Liga 1 dan Liga 2. Selain itu, Polri saat ini sedang fokus dalam pelaksanaan operasi yustisi.

    Dikira Boneka, Mayat Asal Solo Mengapung di Sungai Surabaya

    "Polri juga telah mengeluarkan Maklumat Kapolri dan penegasan-penegasan bahwa tidak akan mengeluarkan surat izin keramaian pada semua tingkatan seperti kemarin ditanyakan bagaimana yang nobar, ini salah satu jawabannya, Polri tidak akan memberi izin keramaian," jelas Awi.

    "Polri, TNI, dan stakeholder lain saat ini berkonsentrasi terkait mendukung kebijakan pemerintah pelaksanaan operasi yustisi di semua jajaran karena ini yang bisa kita sampaikan dalam rangka menekan dan memutus virus corona," tambahnya.

    Awi menegaskan, keputusan ini sudah melalui pertimbangan semua pihak, termasuk Satgas Penanganan Covid-19. "Kalau kita ngomong begini berarti sudah dilakukan koordinasi," ungkap Awi.

    Kasus Covid-19 Surabaya Tinggi, Risma Tak Berani Buka Sekolah Tatap Muka

     

    Berharap Hanya Sebulan

    Menanggapi hal itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meminta penundaan lanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 hanya sebulan. Salah satunya agar tak mepet dengan Ramadan dan Piala Dunia U-20.

    Iriawan memutuskan menunda kompetisi demi kepentingan dan keselamatan semua pihak. Tapi ia meminta waktu penundaan cukup sebulan.

    "PSSI memohon untuk bisa ditunda selama satu bulan karena kalau kompetisi dimulai November maka akan selesai Maret sehingga kita masih ada waktu untuk kita berkompetisi," kata Iriawan dalam jumpa persnya soal batalnya Liga 1 2020 lanjut lagi pada Selasa.

    Bos MeMiles Divonis Bebas, Polisi Tunggu Putusan Inkracht

    "Sedangkan jika dimulai Desember akan menjadi mundur lagi, karena April sudah Ramadan dan Mei sudah Piala Dunia U-20. Apabila situasi memungkinkan bisa [menunda] satu bulan untuk bisa menggulirkan kembali kompetisi ini," sambungnya.

    Iriawan sejatinya ingin menghentikan kompetisi termasuk Liga 1 2020, mengingat kondisi saat ini. Tapi, di satu sisi, keputusan itu akan berdampak pada nama baik Indonesia di hadapan FIFA serta AFC.

    "Kita tahu jika kompetisi ini tidak berlanjut itu akan menghilangkan satu generasi sepakbola. Timnas juga tidak akan bisa mengikuti agenda FIFA maupun AFC, yang mungkin dipandang tidak baik oleh mereka. Sekali lagi PSSI menghormati keputusan yang diambil oleh pihak kepolisian," tutup Iriawan.

    Pulang Latihan, 2 Anggota PSHT Dikeroyok di Sragen & 1 Ponsel Dirampas



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.