Ponorogo Kekurangan Alat Pendeteksi Tanah Longsor

Kabupaten Ponorogo masih butuh alat pendeteksi tanah longsor atau ekstensometer.

Ponorogo Kekurangan Alat Pendeteksi Tanah Longsor Petugas BPBD Ponorogo mendatangi lokasi bencana tanah longsor yang terjadi di salah satu desa di Ponorogo. (Istimewa-BPBD Ponorogo)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Kabupaten Ponorogo memiliki daerah yang rawan terhadap bencana tanah longsor. Namun, selama ini alat pendeteksi pergerakan tanah atau ekstensometer tidak banyak terpasang di titik-titik rawan bencana tanah longsor.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo mendata hanya ada empat titik yang telah dipasang ekstensometer.

    Kepala Bidang Kedaruratan dam Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono, mengatakan empat titik yang telah dipasangi alat ekstensometer ada di Wates dan Tugurejo yang berada di Kecamatan Slahung, Kecamatan Badegan, dan satu alat terpasang di wilayah Kecamatan Sampung.

    Ngaku Pegawai BRI, Wanita Ini Tipu Warga Madiun dengan Kedok Investasi Perumahan

    "Alat ini berfungsi untuk mendeteksi kalau ada pergeseran tanah maupun tanah gerak. Kalau ada pergerakan tanah, alat ini bisa berbunyi," kata Budi, Minggu (1/3/2020).

    Potensi tanah longsor di Ponorogo terdeteksi ada sejumlah kecamatan, yaitu Kecamatan Ngebel, Pulung, Sooko, Pudak, Sawoo, Sambit, Ngrayun, Slahung, Bungkal, Badegan, dan Sampung. Namun, selama ini alat pendeteksi itu baru terpasang di empat titik saja.

    Padahal, untuk satu kecamatan titik rawan tanah longsor biasanya lebih dari satu titik.

    PJU Tenaga Surya Bikinan Mahasiswa Unipma Dilirik Pasar

    Budi menilai alat ekstensometer ini masih kurang dan perlu ada penambahan. Sehingga ketika ada pergerakan tanah bisa segera diketahui masyarakat.

    "Minimal di masing-masing kecamatan ada satu alat yang terpasang. Dicari mana saja yang paling rawan terjadi tanah longsor," ujarnya.

    Empat alat ekstensometer yang terpasang ini merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui BPBD Jawa Timur tahun 2014.  Pada awal 2020, alat tersebut kembali dicek.

    Selain ada empat alat pendeteksi tanah longsor, lanjut Budi, di Ponorogo juga telah terpasang alat early warning system (EWS) atau alat pendeteksi banjir. Ada empat EWS yang terpasang di empat titik sungai dengan aliran besar di wilayah Ponorogo.

    "Untuk EWS juga sudah kami kontrol sebelum musim penghujan tiba. Tahun lalu ada masalah, tapi kini sudah diperbaiki," jelas dia.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.