Kategori: News

PONPES JATIM : Wow, di Jember Ada Ponpes Fiktif, Kok Bisa?

Ponpes Jatim dikenal sangat banyak bak cendawan di musim hujan. Namun, akhir-akhir ini mulai ditemukan ponpes fiktif.

Madiunpos.com, JEMBER – Kementerian Agama Kabupaten Jember, Jawa Timur, menemukan sejumlah pondok pesantren (Ponpes) fiktif alias ponpes yang tak memiliki aktivitas belajar agama apalagi santri. Diduga ponpes fiktif tersebut berdiri sekadar untuk mencari dana bantuan dari pemerintah kabupaten setempat.

"Memang ada pesantren fiktif di Jember, namun kami tidak pernah melakukan pendataan terhadap lembaga fiktif tersebut," kata Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Jember Rosadi Badar usai melakukan rapat dengar pendapat di DPRD Jember, Rabu (1/4/2015).

Menurut dia, pihaknya melakukan verifikasi pendataan terhadap pesantren setiap tahun. Data pondok pesantren yang tercatat secara resmi di Kemenag pada 2014 sebanyak 577 pesantren.

"Berdasarkan verifikasi Kemenag tahun lalu sebanyak 577 lembaga memenuhi katagori sebagai pondok pesantren yang memiliki kegiatan belajar agama Islam dan memiliki santri," tuturnya.

Ia menjelaskan jumlah pesantren di Jember setiap tahunnya berkisar 570an lembaga. Namun, jumlah tersebut bisa berkurang atau bertambah. Jumlah penambahannya, katanya, biasanya tidak terlalu signifikan.

"Tahun 2013, kami pernah menemukan sebanyak 27 pesantren fiktif yang memiliki papan nama dan stempel untuk mencairkan bantuan, sedangkan kegiatan keagamaan tidak ada sama sekali," ungkapnya.

Rosadi mengaku tidak tahu pasti alasan menjamurnya pesantren fiktif di Kabupaten Jember, namun secara umum ia menduga pesantren tersebut ada hanya untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.

"Kemungkinan adanya dana hibah dari Pemkab Jember sebesar Rp10 juta setiap tahun untuk pesantren, sehingga ada pihak-pihak yang memanfaatkan momentum itu untuk mendapatkan keuntungan pribadi," paparnya.

Ia menambahkan pihaknya akan lebih ketat untuk melakukan verifikasi terhadap pondok pesantren, agar dana hibah atau bantuan dari pemerintah bisa tepat sasaran.

Sementara Wakil Ketua DPRD Jember, Ayub Junaidi meminta data verifikasi pesantren tersebut disampaikan kepada Pemkab Jember, agar bantuan hibah bisa diberikan kepada yang berhak.

"Kalau ada pesantren fiktif yang menerima bantuan dari pemerintah seharusnya ditindak tegas dan diproses hukum karena hal tersebut sama saja dengan penipuan," ucap politisi PKB Jember itu.

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto

Berita Terkini

Berjaya di Tingkat Global, Pegadaian Sabet Penghargaan PMO Terbaik Asia-Pasifik

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Project Management Office… Read More

17 jam ago

Distribusikan Uang Layak Edar hingga ke Pelosok, Pegadaian Sabet Penghargaan BI

Madiunpos.com, JAKARTA--PT Pegadaian menyabet penghargaan bergengsi Sinergi Kemitraan Layanan Bank Indonesia (BI) berkat peran strategisnya… Read More

1 hari ago

Kolaborasi Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII, Bangun Desa Aan di Bali Lebih Mandiri

Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More

2 hari ago

Pegadaian Cari Talenta Emas Melalui Pegadaian Future Leaders Program

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More

3 hari ago

Pegadaian Geber Promo via Aplikasi Digital Pegadaian, Cek Cara Dapatkannya

Madiunpos.com, JAKARTA--Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pegadaian menghadirkan serangkaian promo menarik… Read More

3 hari ago

Inovasi Emas Pegadaian Buahkan Hasil: Layanan Bank Emas Cetak Kinerja Gemilang

Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mencetak pencapaian luar biasa dalam perjalanan transformasi bisnisnya, dengan mencatatkan… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.