PPDB SMAN dan SMKN di Jatim Dibuka Pekan Depan, 1% Untuk Anak Nakes

Gubernur Khofifah Indar Parawansa telah memberikan kuota khusus 1% bagi putra putri tenaga kesehatan.

PPDB SMAN dan SMKN di Jatim Dibuka Pekan Depan, 1% Untuk Anak Nakes Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi (Detik.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Penerimaan peserta didik baru untuk SMAN/SMKN di Jawa Timur akan dibuka, Senin (8/6). Ada sejumlah kuota beserta jalur yang telah disiapkan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

    Pertama, untuk jenjang SMA dan SMK ditandai dengan pengambilan PIN untuk menunjukkan siswa telah terdaftar secara resmi. Dalam PIN tersebut tercantum identitas calon peserta didik. Juga terdapat informasi geoposisi tempat tinggal pendaftar untuk menentukan zona sekolah yang dipilih.

    Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi memaparkan semua tahapan PPDB tahun 2020 ini dilaksanakan secara online. Sedangkan, untuk jenjang SLB (PK-PLK) dilaksanakan secara offline, karena harus diketahui tingkat kebutuhan khususnya.

    Darurat Covid-19, Jember Perpanjang Masa Belajar di Rumah

    Wahid menyebut ada beberapa jalur PPDB yang dapat ditempuh untuk masuk ke jenjang SMA atau SMK. Yakni jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur pindah tugas ortusis. Kemudian jalur prestasi akademik, hingga jalur prestasi lomba baik akademik dan non akademik.

    "Jalur zonasi didasarkan pada jarak tempat tinggal dengan sekolah," kata Wahid di Surabaya seperti diberitakan Detik.com, Minggu (31/5/2020).

    Sedangkan jalur prestasi akademik didasarkan pada prestasi rata-rata akademik pada semester 1 sampai dengan semester 5. Serta indeks sekolah yang diambil dari rerata nilai Ujian Nasional Sekolah pada 2019.

    Update Covid-19 Jatim! Pasien Positif Tambah 191, Total 4.600 Orang

    Selain itu, ada jalur prestasi lomba yang didasarkan pada sertifikat lomba akademik dan non akademik. Lalu, untuk jalur afirmasi diperuntukkan bagi calon peserta didik dari keluarga tidak mampu dan peluang distribusi kewilayahan.

    Tak hanya itu, pada PPDB juga ada jalur perpindahan orang tua siswa yang didasarkan pada perpindahan kerja para orang tua siswa. Di jalur ini juga menampung anak guru dan anak dari tenaga kesehatan yang menangani langsung Covid-19.

    Anak Tenaga Kesehatan

    Wahid menyebut Gubernur Khofifah Indar Parawansa telah memberikan kuota khusus 1% bagi putra putri tenaga kesehatan. Mulai dokter, perawat hingga sopir ambulans untuk masuk sekolah negeri.

    Pemuda Banyuwangi Beri Ketupat dan Sayur ke Nakes RSUD Blambangan

    "Kami siapkan kuota sebesar 1% bagi putra putri tenaga kesehatan sampai dengan sopir ambulans. Karena mereka telah mendedikasikan diri untuk penanganan pasien Covid-19," imbuh Khofifah.

    Khofifah memaparkan total kuota untuk SMAN/SMKN di Jatim sebanyak 381.752 siswa. Jika ada kuota khusus nakes 1%, total kuota yang disediakan sebanyak 3.817 siswa. Kuota tersebut tersebar 1.542 SMA Negeri dan juga 2.081 SMK negeri di Jawa Timur.

    Hitungan ini didapatkan setelah melakukan kalkulasi. Dari jumlah sakit rujukan Covid-19 di Jatim ada sebanyak 99 rumah sakit. Sedangkan jumlah nakes yang menangani langsung pasien Covid-19 per rumah sakit rata-rata ada sebanyak 10 hingga 40 orang.

    Hebohnya Video ABG Ciuman di Tempat Umum, Viral di Banyuwangi

    Jika diambil angka maksimalnya dimana per rumah sakit ada sebanyak 40 orang yang terlibat langsung dalam penanganan Covid-19. Artinya ada sebanyak 3.960 orang tenaga kesehatan yang mendapatkan apresiasi.

    Sedangkan saat diasumsikan jumlah terbesar ada 80% tenaga kesehatan yang anaknya akan masuk ke SMA atau SMK Negeri. Artinya akan ada sebanyak 3.168 orang siswa yang akan masuk ke SMA SMK Negeri.

    Oleh sebab itu, disediakan kuota 1% atau sebanyak 3.817 kursi. Sehingga seluruh putra putri nakes Jatim yang masuk ke SMA SMK Negeri akan tertampung.

    "Dengan adanya kuota ini, maka nakes tetap bisa konsentrasi yang kuat untuk memberikan layanan pasien Covid-19. Mereka tak khawatir nasib putra putrinya yang akan masuk SMA SMK, karena sudah ada kuota khusus," pungkas Khofifah.



    Editor : Arif Fajar Setiadi

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.