Pria dari Pilangkenceng Madiun Meninggal Akibat Covid-19, 75 Orang Kontak Eratnya Diperika

Seorang pria berusia 58 tahun dari Desa Kedungmaron, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, berinisial SG meninggal dunia setelah terpapar Covid-19.

Pria dari Pilangkenceng Madiun Meninggal Akibat Covid-19, 75 Orang Kontak Eratnya Diperika Ilustrasi Covid-19. (Pixabay.com/Pete Linforth)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Seorang pria berusia 58 tahun dari Desa Kedungmaron, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, berinisial SG meninggal dunia setelah terpapar Covid-19.

    Pria yang merupakan seorang pensiunan BLK dan memiliki toko di samping rumahnya itu meninggal dunia pada Kamis (17/9/2020). Sebelumnya SG ini terkonfirmasi positif Covid-19 pada 13 September lalu.

    Jubir Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun, Mashudi, mengatakan SG ini mulai mengeluhkan demam tinggi dan batuk pada 26 Agustus. Sebelumnya, pasien ini masih aktif di kegiatan masyarakat, acara perayaan Agustusan, dan menghadiri acara tahlilan di rumah tetangga.

    Keren! Gadis Cantik Asal Madiun Ini Terpilih Jadi Duta Anti Narkoba Jatim

    "Pada tanggal 28 Agustus, pasien ini dibawa periksa di salah saru dokter di Caruban. Kemudian pada tanggal 4 September dibawa ke RSUD Caruban," jelasnya, Jumat (18/9/2020).

    Mashudi menuturkan pasien ini menjalani uji usap pada 8 September. Karena pasien ini memiliki penyakit bawaan hipertensi, tim medis kemudian merujuk pasien untuk dirawat di RSUD dr. Soedono, Madiun. Pada tanggal 13 September, hasil tes swab keluar dengan hasil konfirmasi positif.

    Tim Satgas kemudian meakukan tracing terhadap pasien ini dan menemukan 75 orang yang menjadi kontak erat. Empat orang di antaranya merupakan istri, dua anaknya, dan seorang menantu.

    Tekan Angka Kematian Akibat Corona, Pemprov Jatim Bagikan Ventilator ke RS Rujukan di Korwil Madiun

    Istrinya, SA, sempat mengalami tidak nafsu makan dan masuk angin. Sedangkan anaknya sempat dirawat di ruang isolasi RSUD Caruban dengan keluhan meriang, batuk, dan sesak nafas. Sedangkan menantunya mengeluhkan mual.

    Selain itu, sebanyak 59 orang terlacak kontak erat dari masjid. Sedangkan enam orang merupakan kontak erat dari kegiatan perayaan Agustus dan enam orang lainnya merupakan kontak erat dari acara tahlilan.

    "Kontak erat ini diedukasi untuk isolasi mandiri selama 14 hari dari 8 September sampai 22 September," katanya.

    Untuk hasil rapid test empat orang anggota keluarga non-reaktif. Sedangkan kontak erat lainnya sebagian besar non-reaktif. Tetapi ada dua orang yang dinyatakan reaktif.

    Dengan adanya tambahan satu pasien meninggal dunia ini, sehingga akumulasi pasien yang meninggal gara-gara Covid-19 ada tujuh orang. Sedangkan akumulasi kasus konfirmasi positif ada 96 orang. Dengan pasien sembuh ada 79 orang dan yang masih menjalani perawatan serta isolasi mandiri ada 10 orang.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.