Kategori: News

Prihatin Hasil Riset Hanya Jadi Dokumen, Direktur PNM Minta Dosen Patenkan Karyanya

Madiunpos.com, MADIUN -- Direktur Politeknik Negeri Madiun (PNM), Muhamad Fajar Subkhan, mendorong para dosen di kampusnya untuk mematenkan hasil riset mereka. Selama ini, puluhan hasil riset para dosen PNM hanya teronggok menjadi kumpulan dokumen penelitian.

"Saya mendorong dosen-dosen di PNM untuk mematenkan hasil riset. Nantinya hasil riset tersebut bisa diwujudkan menjadi produk secara massal melalui start up. Bisa dengan pihak luar maupun dengan mahasiswa kita," kata dia, Rabu (2/10/2019).

Fajar menuturkan saat ini sudah ada dua riset dari dosen PNM yang dipatenkan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Kedua hasil riset yang telah mendapatkan sertifikat paten itu adalah riset berjudul Koil Elektromagnetik karya dari Basuki Winarno dan riset berjudul Metode Peredam Osilasi Daya Menggunakan Penyetabil Sistem Daya Listrik Pada Pembangkit Ganda karya Raden Jasa Kusumo Haryo.

Hak paten kedua hasil riset itu diberikan pada 4 Juli 2019. Perlindungan paten untuk invensi atau ciptaan itu diberikan selama 20 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan. Pemberian paten ini berdasarkan UU Nomor 13 tahun 2016 tentang Paten.

"Sementara dua itu yang dipatenkan. Ini ada dua lagi yang diusulkan untuk dipatenkan," jelasnya.

Fajar menuturkan setiap tahun rata-rata ada 50 hasil penelitian atau riset dosen PNM. Namun, hasil penelitian itu hanya menjadi dokumen tanpa ada tindak lanjut mewujudkan hasil riset itu menjadi suatu produk. Sehingga tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

PNM saat ini sedang mengembangkan salah satu hasil riset dari salah satu dosen berupa alat penggiling cangkang kepiting. Alat ini bisa untuk menggiling cangkang kepiting menjadi tepung yang bisa digunakan untuk industri kosmetik.

Saat ini jumlah dosen tetap di PNM ada 96 orang. Dengan potensi sumber daya manusia itu, tentu diharapkan bisa menghasilkan riset yang bermanfaat bagi masyarakat.

Lebih jauh Fajar memaparkan hasil paten ini juga bisa bernilai ekonomi saat hasil riset digunakan untuk industri. Sehingga dosen yang menemukan alat itu bisa mendapatkan passive income dari hasil penilitiannya.

Kaled Hasby Ashshidiqy

Dipublikasikan oleh
Kaled Hasby Ashshidiqy

Berita Terkini

Sukses Luar Biasa, Obligasi dan Sukuk Berkelanjutan Pegadaian Oversubscribed 2 Kali Lipat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali mencatatkan momentum penting di pasar modal dengan kesuksesan luar biasa dalam… Read More

13 jam ago

Diikuti Lebih dari 20.000 Pelamar, Pegadaian Future Leader Program 2025 Resmi Ditutup

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian secara resmi menutup pendaftaran Pegadaian Future Leader Program (PFLP) 2025… Read More

2 hari ago

Keren, Pegadaian Raih Penghargaan Internasional The Asset Triple A Islamic Finance Awards 2025

Madiunpos.com, KUALA LUMPUR – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah global dengan meraih… Read More

2 hari ago

Gadai Tabungan Emas Hingga Bayar Angsuran Lewat Pegadaian Digital, Banyak Promo “Gajian Emas” Menanti

Madiunpos.com, JAKARTA – Berikan manfaat lebih bagi masyarakat dalam bertransaksi, Pegadaian hadirkan berbagai promo diskon… Read More

5 hari ago

Berkat Komitmen pada Pelayanan Prima, Pegadaian Raih Penghargaan

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali menegaskan posisinya sebagai lembaga keuangan yang dekat dengan masyarakat, terbukti dengan… Read More

6 hari ago

Pegadaian Ajak Masyarakat Berinvestasi Aman di Era Digital

Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan cerdas dalam merencanakan keuangan… Read More

7 hari ago

This website uses cookies.