Kategori: News

Racik dan Jual Obat Ilegal, Tiga Orang Malang Dibekuk Polisi

Madiunpos.com, MALANG -- Polisi Malang sukses membongkar kasus peredaran obat ilegal yang telah berjalan kurang lebih setahun. Tiga orang tersangka telah ditahan bersama barang bukti ratusan jenis obat tak berizin.

Seperti dikutip dari detik.com, Ketiga tersangka itu adalah SW, 69, warga Sukun, Kota Malang, yang berperan sebagai pengecer; SY (49), warga Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang sebagai distributor; dan SA (52), warga Singosari, Kabupaten Malang yang berperan sebagai produsen.

Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, mengatakan pengungkapan kasus ini berawal dari tersangka SW yang mengedarkan atau menjual obat-obatan ke perkampungan warga.

"Dari penangkapan SW itulah terungkap distributor obat-obatan tersebut berinisial SY. Kemudian mengembang kepada SA, warga Singosari yang bertindak sebagai produsen," kata Ujung dalam konferensi pers di Mapolres di Jl. Ahmad Yani, Kepanjen, Malang, Rabu (6/11/2019).

Ujung menambahkan, para tersangka meracik berbagai jenis obat sesuai dengan kemauannya sendiri. Bahan baku dibeli dan didapatkan dengan membeli dari apotek.

"Obat dinamai sesuai kemauan tersangka, seperti untuk asam urat, dan rematik tanpa memiliki izin resmi," imbuh Ujung.

Dalam pengakuannya, SA telah memproduksi obat-obatan ini sejak setahun terakhir. Untuk pemasaran, para tersangka menyasar sejumlah pasar tradisional di wilayah Kabupaten Malang. Di antara yang sudah terungkap adalah Pasar Singosari, Wajak, Wonokerto, dan Bantur.

"Pengakuan tersangka sudah satu tahun memproduksi obat-obatan ini. Tempat penjualannya di beberapa pasar tradisional. Untuk harga bervariasi, contoh obat asam urat dijual Rp750 dalam satu plastik kecil. Omzet satu bulan Rp10 juta sampai Rp 15 juta," beber Ujung.

Satreskrim Polres Malang telah mengidentifikasi lokasi penjualan obat ilegal itu. Penyitaan akan dilakukan, karena tak memiliki standar keamanan bagi konsumen.

Para tersangka dijerat Pasal 196 dan Pasal 197 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman 10 sampai 15 tahun penjara atau denda kurang lebih Rp1 miliar.

Kaled Hasby Ashshidiqy

Dipublikasikan oleh
Kaled Hasby Ashshidiqy

Berita Terkini

Rayakan HUT ke-2, Norma Aesthetic Clinic Madiun Tawarkan Diskon hingga 90 Persen

Madiunpos.com, MADIUN – Norma Aesthetic Clinic Madiun (NACM) merayakan hari jadinya yang ke-2 dengan menggelar… Read More

1 hari ago

Perkuat Integritas dan Inovasi Hukum, Divisi Legal PT Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia’s In-House Counsel Awards 2025

Madiunpos.com, NUSA DUA-PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang tata kelola dan hukum, dengan… Read More

3 hari ago

Pegadaian Luncurkan Super Apps Tring!, Integrasikan Ekosistem Emas dan Keuangan Digital

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,… Read More

4 hari ago

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

2 minggu ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.