Ramadan, Gubernur Jatim Minta Masjid Siapkan Satgas Covid-19

Khofifah menegaskan salat tarawih dan salat Idulfitri tetap diperbolehkan. Tetapi, kata dia, dengan tetap menaati protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Ramadan, Gubernur Jatim Minta Masjid Siapkan Satgas Covid-19 Masjid Al Akbar Surabaya. (Amir Baihaqi/detikcom)

    Madiunpos,com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta masjid-masjid di Jawa Timur menyiapkan Satgas Covid-19. Hal ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang beribadah saat Ramadan.

    Khofifah menegaskan salat tarawih dan salat Idulfitri tetap diperbolehkan. Tetapi, kata dia, dengan tetap menaati protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

    "Harus ada tim Satgas Covid-19 di musala dan masjid sehingga ketika menjalankan salat tarawih, termasuk salat id terjaga prokes dengan baik," kata Khofifah, Selasa (6/4/2021).

    PPKM Mikro Diperpanjang di Kota Madiun, Buka Bersama dan Salat Tarawih Dibatasi

    Khofifah menambahkan berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2021, PPKM Mikro akan kembali diberlakukan mulai 6 hingga 19 April 2021.

    "Terdapat perluasan wilayah pada PPKM mikro kali ini. Jika sebelumnya hanya 7 hingga 10 provinsi, saat ini, diperbanyak menjadi 20 provinsi," tambah Khofifah.

    Gubernur menyebut seiring berjalannya waktu, situasi dan kondisi pandemi Covid-19 di Jatim perlahan mulai melandai. Ini merupakan buah dari berbagai upaya yang dilakukan pemerintah. Misalnya karena kebijakan seperti penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, hingga proses vaksinasi dan peran aktif masyarakat menjaga protokol kesehatan.

    Walah, Wanita di Ponorogo Ini Ditangkap Polisi karena Gelapkan Mobil Rental

     

    Waspada

    "Kita bersyukur dan berterima kasih seluruh elemen melakukan berbagai ikhtiar. Meski saat ini proses penyebaran Covid-19 belum berhenti tapi sudah melandai. Vaksinasi juga terus dimaksimalkan namun tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," papar Khofifah.

    Kendati demikian, pemerintah tetap mengambil langkah waspada. Aktivitas mudik masih dilarang. Jika masyarakat diperbolehkan mudik, pemerintah khawatir penyebaran Covid-19 yang saat ini melandai bisa naik kembali, seperti yang terjadi di India hingga Italia.

    "Jadi, negara-negara tersebut masuk fase gelombang ketiga. Tentu kita berharap situasi yang melandai ini kita jaga, termasuk vaksinasi kita maksimalkan, menjaga jarak serta menggunakan masker dengan benar," jelas Khofifah.

    15 Pekerja Dipecat Sepihak dan Tanpa Pesangon, Perusahaan Jasa Makanan Sehat di Madiun Digugat

    Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jatim meminta masyarakat legawa menerima kebijakan pemerintah tentang larangan mudik. Hal ini karena Covid-19 di Tanah Air masih ada.

    Seperti Idulfitri tahun lalu, kebiasaan masyarakat bersilaturrahim dengan sanak keluarga harus ditunda dulu. Dia menyebut hal ini bisa dilakukan secara daring.

    "Pemerintah masih melarang mudik. Kita harus longgar hati untuk menjaga keselamatan bersama. Tolong dipatuhi aturan ini," pesan Khofifah.

    LG Tutup Unit Bisnis Seluler, Jajaki Bisnis Komponen Mobil AI



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.