RAZIA SATPOL PP : Penjaja Cinta Ini Ditangkap Ketika Tertidur di Kamar dan Sembunyi di Kolong Kasur

RAZIA SATPOL PP : Penjaja Cinta Ini Ditangkap Ketika Tertidur di Kamar dan Sembunyi di Kolong Kasur Ilustrasi penjaja cinta (Dok/JIBI)

    Razia satpol PP di Banyuwangi terus digalakkan untuk menekan merebaknya tindakan asusila tersebut.

    Madiunpos.com, BANYUWANGI –Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi mengamankan 6 Pekerja Seks Komersial (PSK) dan 1 mucikari. Mereka diamankan setelah merazia eks lokalisasi Sumberloh Kecamatan Singojuruh dan ?eks lokalisasi Rejoagung, Kecamatan Srono.

    Meski sudah lama ditutup, namun ternyata di dua tempat ini masih didapati para penjaja cinta?. Rata-rata mereka beroperasi di rumah-rumah eks lokalisasi yang disulap menjadi cafe dan tempat karaoke.

    Awalnya, petugas Satpol PP mendatangi eks lokalisasi Sumberloh, Singojuruh. Disini hampir tidak ada kegiatan. Semua rumah yang menjadi cafe dan tempat karaoke tutup. Diduga razia ini bocor. Namun petugas mendapati satu orang yang diduga PSK, sedang tidur di sebuah kamar.

    "Kami bawa ke kantor. Perempuan ini bukan asli sini. Tapi dari Jember. Kami amankan terlebih dahulu," ujar Ripai, Kasi Penindakan pada Satpol PP Banyuwangi, yang memimpin langsung razia ini, Minggu (8/2/2015).

    ?Selanjutnya, razia berpindah ke eks lokalisasi Rejoagung, Srono. Disini hampir sama seperti di eks lokalisasi sebelumnya. Cafe dan tempat karaoke disini tidak ada aktivitas sama sekali. Namun di beberapa rumah terlihat mencurigakan. ?Petugas kemudian ?mencoba mendobrak pintu salah satu rumah.

    "Kami dapati 5 wanita yang diduga PSK. Satu sembunyi di kolong tempat tidur. Sementara satu mucikari juga kami amankan," tambah Ripai.

    ?Menurut Ripai, razia ini dilakukan atas laporan dari masyarakat terkait masih beroperasinya dua eks lokalisasi tersebut. Selain itu, kegiatan ini merupakan penegakan perda nomer 4/2007 tentang penularan HIV/AIDS di Banyuwangi.

    Sementara untuk para PSK yang diamankan, petugas penegak perda ini akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Banyuwangi untuk pemulangan ke tempat asal. Sebab keenam PSK tersebut berasal dari luar kota Banyuwangi. Sementara untuk sang mucikari, satpol PP menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

    "Kami akan pulangkan PSK-nya. Sebab mereka berasal dari Jember, Bondowoso dan Situbondo. Sedangkan mucikari akan kami serahkan ke polres. Jeratannya bisa trafficking," pungkasnya.

    Sejak Agustus tahun lalu, seluruh lokalisasi di Kabupaten Banyuwangi telah ditutup oleh Pemkab Banyuwangi. Penutupan ini dilakukan secara bertahap. Penutupan tersebut juga sudah disertai dengan pelatihan dan memberikan uang saku terhadap PSK agar berganti profesi. Namun beberapa minggu ini, banyak laporan jika sebagian eks lokalisasi masih buka secara diam-diam.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.