RSUD Caruban Pertimbangkan Laporkan Pembuat Video Viral Pasien Meninggal Ditolak RS
Manajemen RSUD Caruban masih mempertimbangkan langkah hukum terkait pembuat video viral yang menyebut seorang pasien meninggal setelah ditolak dari rumah sakit milik Pemkab Madiun itu.

Madiunpos.com, MADIUN -- Manajemen RSUD Caruban masih mempertimbangkan langkah hukum terkait pembuat video viral yang menyebut seorang pasien meninggal setelah ditolak dari rumah sakit milik Pemkab Madiun itu.
Manajemen rumah sakit menyayangkan viralnya video tersebut yang menyebarkan informasi tidak secara utuh. Sehingga menimbulkan persepsi buruk terhadap pihak rumah sakit.
Pembuat video memberikan narasi bahwa saudaranya meninggal dunia setelah ditolak dari RSUD Caruban. Perekam video juga menyebut dirinya menolak saudaranya itu untuk di-swab di rumah sakit itu.
“Kami menyayangkan viralnya video itu. Terkesan informasi tidak utuh. Tidak dari hulu ke hilir. Sehingga menyebablan persepsi yang mungkin akan sangat kontra dengan keadaan sebenarnya,” kata Kepala Instalasi Humas dan Promkes RSUD Caruban, Yoyok Andi Setyawan, kepada wartawan, Selasa (27/7/2021).
Jelasakan Kronologi Pasien Meninggal yang Viral, RSUD Caruban: Keluarga Pasien Menolak Diswab
Mengenai langkah hukum, Yoyok menegaskan pihaknya masih melakukan koordinasi dan mempelajari dahulu. Apakah langkah hukum diperlukan atau tidak.
Dia menuturkan kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat bahwa informasi yang telah dipublikasikan perlu pertanggungjawaban. Informasi yang tersebar dari video viral itu juga berpengaruh pada citra RSUD Caruban.
“Karena sebenarnya kami melayani pasien sesuai prosedur yang sudah ditentukan. Tentu harapannya masyarakat bisa memberikan dukungan. Artinya memahami prosedur yang ada,” jelas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, video yang menggambarkan jenazah dibawa menggunakan kendaraan roda tiga viral di media sosial. Dalam video itu perekam video menyebut telah ditolak dari RSUD Caruban, Kabupaten Madiun.
Viral Video Pasien Meninggal Usai Ditolak RSUD Caruban Madiun, Begini Penjelasan RS
Video berdurasi 16 detik dan 28 detik tersebut viral di Facebook. Seperti di grup Facebook Forum Wong Medhioen, video itu menggambarkan lima orang yang sedang naik kendaraan roda tiga. Perekam video itu menyebut bahwa mereka sedang membawa saudaranya yang telah menjadi jenazah.
Perekam video itu juga menyebut bahwa mereka telah ditolak dari RSUD Caruban.
“Iki dulur lanangku gaes, mulih seko panti [RSUD Caruban], arep di-swab gak oleh aku. Saiki dadi mayit. Elingo gaes. Iki lho rakyate ngene ki,” kata orang yang merekam.
“Gaes, rumah sakit panti [RSUD Caruban] ki ngene ki lho. Wong loro ra dirumat. Tak gowo mulih, elingo gaes. Wong ra gablek dinggo peralat, tak viralno gaes,” kata perekam video itu lagi.
Dalam video yang viral itu, perekam video ingin menunjukkan bahwa saudaranya baru saja meninggal dunia. Mereka sebenarnya sempat ke IGD RSUD milik Pemkab Madiun itu. Namun, karena dokter meminta agar orang yang kini meninggal itu dilakukan swab, pihak keluarga akhirnya menolak dan membawanya pulang.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Berikut Ini Nama-nama Anggota Bawaslu Periode 2023-2028 di Wilayah Madiun Raya
- Inginkan Suroan & Suran Agung Tanpa Konflik, Ini Pesan Wali Kota Madiun
- Motif Pelaku Pembunuhan Perempuan Muda di Kamar Kos Madiun Terungkap
- Satu Pengendara Motor Luka Berat dalam Kecelakaan di Depan PG Kanigoro Madiun
- Diduga Korban Pembunuhan, Perempuan Muda Ditemukan Meninggal di Indekos Madiun
- Jadi Pengedar Sabu di Madiun, 2 Anggota Polisi Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Penjara
- Gandeng Google Indonesia, Pemkot Madiun Latih Ratusan Guru Manfaatkan Chromebook
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.