Rumah Kapitan China di Madiun Rusak di Sana-Sini

Madiunpos.com, MADIUN -- Rumah Kapitan China yang berlokasi di Jl. Kolonel Marhadi, Kelurahan Nambangan Lor, Kota Madiun, mengalami banyak kerusakan. Rumah bersejarah itu akan direvitalisasi setelah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Pantauan Madiunpos.com di rumah Kapitan China Madiun, Senin (4/2/2019), kondisi bangunan rumah terlihat masih kokoh. Rumah berarsitektur Eropa itu tampak kurang terawat dan ada banyak rumput ilalang tumbuh di kawasan rumah.

Di dalam rumah hanya ada sejumlah perabotan rumah dan foto-foto pemilik rumah tua tersebut di masa lalu. Yang unik, di masing-masing ruangan lantainya memiliki motif berbeda-beda. Bangunan lain di sekeliling rumah terlihat rusak dan tak terawat.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun, Agus Purwowidagdo, mengatakan pihaknya sengaja mengecek rumah Kapitan China tersebut sebelum nantinya ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya.

Dia mengharapkan penetapan rumah tersebut sebagai cagar budaya bisa terealisasi pada Februari tahun ini. Dia melihat ada sejumlah titik rumah tersebut bocor. Sehingga saat hujan lantai rumah tersebut becek di beberapa titik.

"Ini pengecekan sebelum nantinya proses penetapan. Ternyata ada yang bocor di beberapa titik," kata dia di rumah Kapitan China, Senin.

Agus menuturkan setelah rumah Kapitan China Madiun ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, pemerintah akan melakukan perbaikan di beberapa sudut. Pemkot juga akan menyiapkan anggaran untuk menjaga kebersihan dan perbaikan rumah tersebut.

"Kami menunggu penetapan dulu. Setelah ditetapkan, baru bisa dianggarkan. Pemkot kan mengajukan 21 obyek yang akan jadi cagar budaya," jelas dia.

Menurut Agus, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemilik rumah Kapitan China tersebut. Rumah itu diajukan sebagai benda cagar budaya karena melihat historisitas dan keunikan arsitektur rumah.

"Di Indonesia, rumah Kapitan China yang masih utuh itu hanya ada di dua lokasi yaitu Madiun dan Medan. Eman-eman kalau potensi ini ga segera dimanfaatkan untuk kebutuhan perlindungan sejarah," terang dia. 

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya