Kategori: News

Sebabkan Kerumunan, Kesenian Jaranan di Surabaya Dibubarkan

Madiunpos.com, SURABAYA-Pertunjukan kesenian jaranan yang mengundang massa banyak harus berakhir setelah polisi datang. Mereka dibubarkan setelah ada laporan dari masyarakat ajang itu menimbulkan kerumunan saat pandemi Covid-19 belum berakhir.

Polisi terpaksa membubarkan pertunjukan jaranan di Jl. Raya Kalilom Lor Baru, Surabaya, sekitar pukul 13.00 WIB, Minggu (27/12/2020).

"Jadi kayak ngamen, ada ngamen jaranan di Kalilom itu. Anggota sudah meluncur ke sana saat ada info dari masyarakat, kemudian dibubarkan sama anggota, karena pandemi Covid-19 sekarang masih ada," kata Kapolsek Kenjeran, Kompol Esti Setija Oetami, saat dihubungi, Minggu.

Mayat Bertato Tanpa Kepala dan Kaki Ditemukan di Pantai Modangan Malang

Setelah dibubarkan, Esti kembali mendapat laporan masyarakat pengamen jaranan itu berkumpul kembali.

"Mereka balik karena infonya kumpul lagi. Ternyata kumpul lagi tapi musik-musiknya sudah nggak ada, namun orang-orang tersebut beralasan penyembuhan. Mungkin ada yang ndadi [Kerasukan] proses penyembuhan saja. Intinya tadi itu ngumpul, ada masyarakat kok balik lagi, itu ternyata melihat proses penyembuhan," jelasnya.

Esti mengatakan pengamen jaranan ini menggelar seperti tanggapan (pertunjukan) dengan cara berkeliling. Tidak berhenti di satu tempat, melainkan beberapa tempat untuk menunggu saweran.

Pergi Tanpa Pamit, Warga Ngawi Ditemukan Meninggal Mengapung di Pantai Pacitan

 

Tak Ditangkap

Saat pembubaran pengamen jalanan, tidak ada yang ditangkap. Sebab, saat dibubarkan mereka tidak membangkang dan melawan petugas.

"Kalau dia bisa patuh protokol kesehatan, bubar, bubar, ya sudah, nggak masalah. Kecuali ngeyel kita bawa, kita proses. Tapi waktu kita datang, kita sampaikan bahwa kalau tidak bubar maka penyelenggara akan kami bawa untuk proses lanjut," tuturnya.

Saat pandemi Covid-19 belum berakhir, Esti mengimbau masyarakat tetap berkomitmen mematuhi protokol kesehatan. Mengingat keselamatan kemanusiaan harus diutamakan.

Limbah Masker Medis Menumpuk di Rumah, Ini yang Bisa Anda Lakukan

"Jadi jangan alasan tidak makan sama sekali, tadi kan ada yang bilang gitu, tidak ada penghasilan sama sekali, ngamen ndak boleh, gini ndak boleh. Tapi situasi saat ini bisa menyadari jangan membuat kegiatan yang membuat kerumunan masyarakat, sehingga rawan terjadi penularan. Bisa saja di sana ada yang sehat tapi OTG, kan kasihan yang punya komorbid," pungkasnya.

Haryono Wahyudiyanto

Dipublikasikan oleh
Haryono Wahyudiyanto

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

3 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

4 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

1 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.