Sebelum Wafat, Kiai Syamsul Pimpinan Pondok Gontor Sempat Dirawat karena Penyumbatan Pembuluh Darah

KH Syamsul Hadi Abdan, salah satu Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor telah wafat, Senin (11/5/2020).

Sebelum Wafat, Kiai Syamsul Pimpinan Pondok Gontor Sempat Dirawat karena Penyumbatan Pembuluh Darah KH Syamsul Hadi Abdan. (Istimewa/gontor.ac.id)

    Madiunpos.com, PONOROGO — KH Syamsul Hadi Abdan, salah satu Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor telah wafat, Senin (11/5/2020). Kiai Syamsul mengembuskan napas terakhir di RSUD dr. Soedono Madiun pada Senin pagi.

    Kiai Syamsul sebelumnya telah dirawat di RSUD dr. Soedono sejak Senin (11/5/2020). Kiai Syamsul meninggal dunia karena menderita penyumbatan pembuluh darah di kepala dan gangguan jantung.

    Dikutip dari laman Pondok Gontor, gontor.ac.id, Kiai Syamsul pada bulan November 2019 sempat dirawat inap di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Ia dirawat di RSPAD karena penyumbatan pembuluh darah di kepala dan gangguan jantung.

    Innalillahi, KH Syamsul Hadi Abdan, Pimpinan Pondok Gontor Wafat

    Setelah dirawat di RSPAD, kondisi Kiai Syamsul sempat membaik dan dapat kembali mengikuti aktivitas pondok seperti biasa.

    Kepergian Kiai Syamsul ini tentu menyisakan duka mendalam bagi para santri, guru, alumni, dan keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor.

    Kiai syamsul menjadi Pimpinan Pondok Gontor sejak tahun 2006. Saat itu menggantikan KH Imam Badri. Sebelumnya, kiai tersebut juga sempat menjabat sebagai Direktur Kulliyyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI) pada tahun 2002 hingga 2006.

    Kiai yang lahir di Ponorogo pada tanggal 7 Januari 1944 itu lulus KMI Pondok Modern Darussalam Gontor pada tahun 1969. Kemudian menamatkan Sarjana Muda (BA) di Institus Pendidikan Darussalam Gontot pada tahun 1974. Dia menyelesaikan Program Sarjana di Institut Studi Islam Darussalam pada tahun 1994.

    Videonya Viral, Bupati Madiun Ditolak Pulang ke Rumah

    Selama 14 tahun memimpin Pondok Gontor bersama KH Abdullah Syukri Zarkasyi, KH Hasan Abdullah Sahal, Pondok Gontor mengalami kemajuan pesat. Antara lain pembukaan beberapa kampus baru, pendirian Universitas Darussalam Gontor, pembangunan stadion Gontor, renovasi masjid dan pembangunan menara, serta pelaksanaan peringatan 90 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor pada tahun 2016.

    Kiai Syamsul juga juga rutin mengunjungi kampus-kampus Pondok Gontor, baik kampus putra maupun kampus putri yang ada di Jawa maupun di luar Jawa. Setiap berkunjung, dia selalu menyampaikan materi tentang sejarah Pondok Gontor secara detail dan menarik.

    Kiai Syamsul meninggal dunia dalam usia 76 tahun dengan  meninggalkan lima orang anak dan 15 orang cucu.

    Usai dimakamkan, perwakilan dari Pondok Gontor, KH Akrim Mariyat menyampaikan apabila seorang manusia meninggal dunia maka akan terputus amalnya. Kecuali tiga hal yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.

    “Dengan Hadits ini, maka Kiai Syamsul sudah memiliki ketiganya,” kata Kiai Akrim.

     

     



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.