Selama Musim Kemarau 2019, 54 Hektare Lahan di Ponorogo Terbakar

54 hektare hutan dan lahan pekarangan di Ponorogo terbakar selama musim kemarau ini.

Selama Musim Kemarau 2019, 54 Hektare Lahan di Ponorogo Terbakar Ilustrasi kebakaran hutan. (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Lahan hutan dan lahan pekarangan seluas 54 hektare di Ponorogo terbakar selama musim kemarau ini. Selain lahan, ada sepuluh rumah yang terbakar dalam periode yang sama.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Setyo Budiono, mengatakan kekeringan terjadi sejak Juni 2019. "Dari 54 hektare [yang terbakar] itu, 30 hektare di antaranya pekarangan dan 25 hektare lahan hutan. Lahan hutan yang terbakar ini tersebar di Kecamatan Slahung, Kecamatan Badegan, Kecamatan Sambit, dan Kecamatan Sawoo," kata dia saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/10/2019).

    Budi menyampaikan penyebab kebakaran beragam, namun sebagian besar karena kelalaian manusia. Seperti, warga biasanya membersihkan sampah dengan membakarnya. Tetapi tidak terpantau dengan baik. Selain itu, ada juga kelalaian karena membuang puntung rokok yang masih menyala di tumpukan sampah kering.

    "Kalau rumah terbakar ini karena korsleting dan lupa mematikan kompor. Ada juga karena lupa mematikan bakaran jerami di kandang sapi," ujarnya.

    Untuk memadamkan kebakaran di lahan hutan, jelas Budi, pihaknya bersama aparat kepolisian telah melatih puluhan warga untuk memadamkan api yang membakar hutan.

    Ketika ada api membakar hutan, warga terlebih dahulu harus memisahkan api dengan rumput yang kering. Hal ini supaya api tidak merembet.

    Kemudian warga bisa memadamkan api dengan gebyok atau daun-daunan. Penggunaan daun-daunan ini sangat efektif dilakukan karena di hutan akan kesulitan mendapatkan air.

    "Kalau di hutan ya tidak ada air. Jadi ya harus menggunakan gebyok daun itu untuk memadamkan api," kata dia.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.