Sering Berbohong adalah Tanda Penyakit, Ini Ciri-Ciri Penderitanya

Kebiasaan suka berbohong bisa menjadi tanda penyakit mythomania. Terdapat tanda khas pada penderita mythomania.

Sering Berbohong adalah Tanda Penyakit, Ini Ciri-Ciri Penderitanya Ilustrasi berbohong. (sehatq.com)

    Madiunpos.com, MADIUN – Apakah Anda memilih teman yang suka berbohong? Jika sesekali mungkin masih bisa dianggap wajar. Namun, bagaimana jika berbohong menjadi kebiasaan bahkan tidak disadari oleh dirinya sendiri?

    Hampir setiap orang pernah berbohong atau dibohongi. Seseorang yang berbohong terus menerus sering dikaitkan dengan dengan gangguan psikologi di mana dirinya sendiri percaya kebohongan yang dibuatnya.

    Ada beragam alasan seseorang berbohong, mulai dari menghindari perasaan tidak enak, merasa lebih dihargai, ataupun membuat orang lain merasa kagum.

    Bejat! Ayah di Banyuwangi Cabuli Anak Tiri selama 9 Tahun

    Kebiasaan berbohong ternyata bisa menjadi pertanda adanya penyakit mythomania. Dilansir dari klikdokter.com, mythomania atau lebih pseudologia fantastic adalah gangguan kejiwaan yang ditandai dengan kebiasaan suka berbohong.

    Umumnya, penderita tidak bisa mengendalikan kondisi yang dialaminya. Dengan kata lain, penderita juga kerap melakukan kebohongan tanpa alasan dan tujuan yang jelas. Orang yang mengalami kondisi ini tidak memiliki hubungan yang baik dengan keluarga, kekasih, atau teman.

    Penyakit suka berbohong ini diduga terjadi akibat kelainan otak bagian korteks prefrontal, yang merupakan area otak untuk pengambilan keputusan dan tingkah laku.

    Baru Lahir, Bayi di Blitar Ditinggal Ibu dan Kakek yang Meninggal karena Covid-19

     

    Ciri-Ciri Suka Berbohong

    Meskipun kebiasaan berbohong identik dengan penyakit ini, nyatanya tidak semuanya merupakan mythomania syndrome. Terdapat berbagai tanda khas yang ada pada penderita. Berikut ini ciri-cirinya:

    1. Penderita gangguan ini hanya mengetahui satu hal, yaitu bagaimana untuk membuat sebuah kebohongan. Apa pun situasi yang mereka hadapi, mereka cenderung berbohong.
    2. Penderita juga suka menciptakan zona nyaman untuk diri mereka sendiri dengan membuat kisah dan cerita karangan.
    3. Biasanya orang dengan gangguan ini menyukai perhatian dan bisa berbuat apa saja dengan kebohongan mereka untuk mendapatkannya. Orang-orang ini sadar akan fakta bahwa kebohongan dan tipuan membuat mereka mendapat perhatian sehingga mereka mencari perlindungan dalam kebohongan sepanjang waktu.
    4. Penderita juga memiliki persepsi yang tajam sehingga jarang tertangkap berbohong. Jika mereka merasa akan ditangkap, mereka merancang cerita lain untuk menutupi kebohongan mereka.
    5. Penderita menggabungkan fakta dan fantasi dalam kebohongannya. Oleh karena itu, penyakit suka berbohong ini paling ekstrim dibandingkan dengan jenis kebohongan patologis yang lain.
    6. Penderita juga cenderung menikmati kebohongan yang mereka lakukan.

    Covid-19 Gejala Ringan, Begini Tips Tetap Aman Isolasi Mandiri di Rumah



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.