Setahun Tunggakan Tak Dibayar, Pemasok dan Petani Kayu Sengon Demo PT Indah Karya

Pabrik Bondowoso Indah Pulp, anak usaha PT Indah Karya, didemo puluhan pemasok sengon yang menuntut pembayaran kayu mereka.

Setahun Tunggakan Tak Dibayar, Pemasok dan Petani Kayu Sengon Demo PT Indah Karya Puluhan pemasok sengon dari berbagai daerah berdemo di pabrik Bondowoso Indah Pulp. (detik.com)

    Madiunpos.com, BONDOWOSO -- Mengaku setahun tunggakan tak dibayar, puluhan pemasok kayu sengon dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah berdemo di depan pabrik Bondowoso Indah Pulp (BIP), Senin (21/9/2020). Mereka menagih pembayara kayu yang nilainya lebih dari Rp8 miliar.

    Mereka mendesak perusahaan di bawah PT Indah Karya itu segera membayarkan tunggakan tersebut yang sudah tertunda hampir setahun.

    Dalam aksinya, mereka sempat berorasi dan membentangkan sejumlah banner. Di antaranya bertuliskan "Indah Karya Tak Seindah Namanya" dan "Jangan Janji-janji, Tapi Buktikan dengan Bayar Uang Kami".

    Bacok Polisi, Dua Bandar Pemasok Sabu-Sabu di Seluruh LP Ditembak Mati

    Kordinator Demo, Nanang Sampurno, menjelaskan kedatangan mereka ke pabrik BIP hanya untuk menagih pembayaran kayu yang sudah mereka suplai. "Saat demo tempo hari, perusahaan itu menjanjikan Agustus akan dicairkan sebesar 30 persen. Tapi sampai hari ini masih zonk," papar pemasok asal Sragen, Jawa Tengah ini, seperti dilansir detik.com.

    Demo kali ini merupakan yang kedua kalinya. Sebab Juni lalu mereka juga melakukan aksi serupa. Hanya, kali ini massa yang diturunkan lebih banyak. Karena juga diikuti para petani kayu sengon.

    Padahal, imbuh Nanang, jika merujuk pada perjanjian kontrak setiap dua pekan atau 15 hari, pabrik akan membayar uang pemasokan sengon. "Ini sudah hampir satu tahun tak ada pembayaran. Kami kan juga ditagih para petani kayu sengon. Dipikir sudah dibayarkan," imbuh Nanang.

    Tiga Menteri Kena Corona, Menag Jadi yang Teranyar

    Sementara PT Indah Karya yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku, selama ini sudah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan para penyuplai kayu. Perusahaan mengakui bahwa pembayaran belum bisa dilakukan.

    "Cuma karena kondisi ekonomi saat ini. Kan tahu sendiri, nasional saja minus. Sehingga rencana pembayaran jadi mundur juga," kata Asisten Direktur PT Indah Karya, Guskaryadi Arief, kepada wartawan.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.