SWASEMBADA BERAS : 2016, Surplus Beras Kabupaten Malang Bisa 80.000 Ton

SWASEMBADA BERAS : 2016, Surplus Beras Kabupaten Malang Bisa 80.000 Ton Pemeriksaan kadar air beras di Gudang Bulog Gadang, Malang, Selasa (19/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Ari Bowo Sucipto)

    Swasembada beras bakal didukung Pemkab Malang yang memproyeksikan surplus beras 80.000 ton pada 2016 mendatang.

    Madiunpos.com, MALANG — Surplus beras di Kab. Malang diproyeksikan mencapai 80.000 ton pada 2016 lewat program refocusing dan ketersediaan air yang cukup. Dengan capaian itu, Kabupaten Malang turut mewujudkan swasembada beras yang diidamkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

    Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Malang Tomie Herawanto mengatakan bentuk program refocusing seperti perbaikan irigasi tersier. Tahun ini perbaikan mencapai 20.000 hektare sedangkan tahun depan diharapkan ada tambahan 20.000 hektare lagi.

    “Pembagian hand tractor tahun ini juga sudah relatif banyak, yakni 102 unit,” ujarnya di Malang, Selasa (10/11/2015).

    Hand tractor sebanyak itu sebagian dipenuhi dari bantuan pemerintah pusat sebanyak 50 unit dan sisanya dari Pemkab Malang yang didanai dari APBD. Bantuan pupuk bersubsidi diperkirakan alokasinya akan ditambah 15% dari tahun ini yang sebanyak 160.000 ton demi mewujudkan swasembada beras.

    “Dari sisi kebutuhan, alokasi sebesar itu sebenarnya masih kurang karena kebutuhan riil petani mencapai 250.000 ton,” ujarnya. Yang menggembirakan, musim kemarau tahun ini yang diperkirakan panjang, ternyata tidak terbukti. Kab. Malang justru sudah memasuki musim penghujan sehingga pasokan air menjadi lebih banyak.

    System Of Rice Intensification
    Diharapkan pula, petani bisa menerapkan system of rice intensification (SRI) seperti menggunakan pola tanam jajar legowo demi mewujudkan swasembada beras. Petani perlu diyakinkan dengan sistem tanam seperti itu yang ditunjang pupuk yang cukup dan berimbang serta pasokan air yang mencukupi, maka produksi akan dapat meningkat secara signifikan.

    Tahun ini, produktifitas lahan masih sebesar 7,5 ton per hektare, sedangkan tahun depan diharapkan dapat meingkat menjadi 8 ton per hektare. Skala produksi juga naik dari dua kali setahun menjadi 2,5 kali setahun.

    Tapi tantangannya justru meyakinkan petani untuk menggunakan sistem pertanian yang benar tidak mudah. “Mengubah perilaku petani tidak mudah, butuh ketekunan,” ujarnya.

    Pupuk Diharapkan Lancar
    Dia berharap, pasokan pupuk untuk petani bisa lancar, termasuk pupuk komersial sehingga saat memasuki musim tanam komoditas tersebut ada di pasar. Sering terjadi, katanya, pupuk justru tidak ada di pasar saat memasuki tanam sehingga petani kesulitan memperolehnya.

    Tahun 2015 ini, pasokan pupuk komersial agak tersendat karena pabrikan kesulitan memperoleh bahan baku. Tahun ini, Kabupaten Malang diperkirakan surplus beras sebesar 75.000 ton karena musim hujan datang lebih cepat, yakni pada pekan pertama November 2015, sedangkan perkiraannya baru pada  dasariah terakhir bulan ini.

    Semula  ada kekhawatiran bahwa target produksi padi dengan surplus 75.000 ton beras demi mendukung swasembada beras sulit tercapai karena faktor kemarau 2015 yang berkepanjangan akibat fenomena alam El Nino. “Namun karena hujan datang lebih cepat, maka kekhawatiran target produksi padi tidak tercapai menjadi sirna.”



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.