Tak Dihargai Klub, Conte Bakal Cabut dari Inter Milan?

Liga Europa dispeskulasikan jadi penentu masa depan Antonio Conte di Inter Milan.

Tak Dihargai Klub, Conte Bakal Cabut dari Inter Milan? Pelatih Inter Milan, Antonio Conte. (JIBI/Solopos/Reuters)

    Madiunpos.com, MILAN -- Musim ini bisa jadi musim terakhir Antonio Conte di Inter Milan. Panasnya hubungan sang pelatih dengan pihak klub membuat kebersamaan mereka dispekulasikan berakhir lebih cepat. Liga Europa bakal menjadi penentuan masa depan sang allenatore di Guiseppe Meazza?

    Antonio Conte memulai perang dengan manajemen Inter Milan di akhir Serie A 2019/2020. Mantan pelatih Juventus dan Chelsea itu mengkritik beberapa jajaran direksi yang dianggap tak melindungi tim.

    Kemarahan Conte dikabarkan akibat bocornya e-mail rencana transfer Inter ke media, padahal itu cuma untuk Presiden Inter, Steven Zhang, yang sedang terjebak di China karena Covid-19. Ada pula beberapa daftar pemain yang mau dilepas hingga menjadi santapan pemberitaan di Italia.

    Piala Dunia U-20, Stadion GBT Surabaya Dipasangi Lampu Standar FIFA

    Bukan hanya soal bocornya e-mail, Conte juga merasa kerja keras tim tak dihargai. Klub seolah tak puas cuma finis di posisi kedua Liga Italia dengan 82 poin, jumlah yang sama dikumpulkan Inter saat terakhir kali Scudetto pada 2009/2010.

    Liga Europa Jadi Penentuan

    Peruntungan Conte di Inter saat ini tinggal menyisakan Liga Europa, setelah juga gagal di Coppa Italia. Inter berada di babak 16 besar untuk melawan Getafe di VELTINS-Arena, Jerman, Kamis (6/8/2020) dini hari WIB.

    "Pentingnya kompetisi ini bagi saya bukanlah hal yang signifikan. Yang signifikan adalah bagaimana pentingnya kompetisi ini bagi Inter. Kami tak pernah membicarakan individu demi kepentingan Inter, kami semua berada di bawah satu panji. Bagi kami, ini adalah tentang 'kami' dan bukan tentang 'saya'. Kami harus memberikan segalanya. Walaupun kami tak tahu ke mana hal tersebut akan membawa kami, hal yang terpenting adalah untuk tidak memiliki perasaan menyesal," kata Conte di situs resmi Inter yang dikutip detik.com.

    Akankah Chelsea Tampil di Liga Champions Jika Wolverhampton Juarai Liga Europa?

    "Kami akan berikan segalanya, seperti yang kami lakukan di liga, dan kami akan berjuang sebaik yang kami bisa. Dengan format turnamen, kami tahu bahwa mungkin tidak ada hari esok. Itulah mengapa kami tidak ingin memiliki rasa penyesalan," sambungnya.

    "Kami selalu berbicara tentang tim, tentang Inter, tentang kami: tekanan yang berada di pundak kami adalah tekanan yang memang seharusnya dirasakan. Ini adalah sesuatu yang kami rasakan ketika musim liga akan berakhir, ketika kami harus bangkit lalu berhasil mengamankan posisi kedua. Tiga pertandingan terakhir menjadi bukti bahwa tim ini telah berkembang dalam berbagai hal. Laga kontra Getafe perlu dipandang sebagai langkah berikutnya, sebuah lanjutan atas apa yang telah kami lakukan selama ini," Conte menegaskan.

    Damprat Petinggi Inter

    Terkait bocornya e-mail tersebut, Conte dikabarkan mendamprat beberapa orang di manajemen Inter. Mereka adalah Giuseppe Marotta, Alessandro Antonello, dan Piero Ausilio.

    Juventus Segel Scudetto, Bonucci: Ini Yang Tersulit

    Conte juga memberikan pernyataan yang sangat keras di akhir perjalanan Liga Italia 2019/2020. Dia merasa Inter belum juga berubah sejak wawancara pendahulunya, Luciano Spalletti, yang diklaim ada "tikus tanah" di ruang ganti dan tempat rapat hingga membocorkan gosip tim ke media.

    "Kami harus makan kotoran selama berbulan-bulan dan mendapat nol perlindungan. Masalah saya adalah bahwa saya memiliki visi, saya melihat jalan yang harus kami ambil dan saya tahu apa yang perlu kami lakukan. Saya melihat suatu hari wawancara yang diberikan Luciano Spalletti di Inter. Kami sekarang di tahun 2020 dan tidak ada yang berubah," kata Conte seperti dikutip dari Football Italia.

    "Saya bisa menjadi penangkal petir untuk tahun pertama, tetapi jika Mereka tidak belajar dan terus membuat kesalahan yang sama, maka itu gila. Saya ingin benar-benar jelas bahwa saya tidak berbicara tentang pasar transfer atau para pemain. Saya mau membuat ini menjadi sangat jelas."

    PSG Juarai Piala Prancis Berkat Gol Tunggal Neymar

    "Kami harus tumbuh dan berkembang di semua bidang, termasuk di luar lapangan, dan klub besar harus lebih melindungi para pemainnya. Kami akan membahas semuanya pada akhir musim, saya harus bertemu Presiden dan dia di China sekarang," Conte menegaskan.

    Salah satu gosip terhangat di Inter era Spalletti adalah terkait perselisihan dengan Mauro Icardi. Pemain tersebut sampai dicopot ban kaptennya hingga harus terbuang ke Paris Saint-Germain.

    Di saat kasus tersebut sedang heboh, ada orang dalam yang bercerita kepada koran La Repubblica. Tak disebutkan nama pemberi informasi, namun memberikan cerita sangat detail hingga soal adanya tiga kubu di Inter: Italia, Amerika Selatan, dan Balkan.

    Dalam laporan La Repubblica, Piero Ausilio disebut berafiliasi dengan kubu Balkan dan ingin menjual Icardi ke Juventus. Presiden Inter Steven Zhang ada di pihak Icardi dan ngotot mempertahankan meski tanpa ban kapten. Beppe Marotta disebut berada di tengah untuk menenangkan semua pihak.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.