Kategori: News

TAMAN KOTA SURABAYA : Limbah Pasar untuk Pelihara Taman, Surabaya Hemat Rp2 Miliar

Taman Kota Surabaya “disejahterakan” pupuk kompos hasil olahan limbah pasar setempat.

Madiunpos.com, SURABAYA — Pemerintah Kota Surabaya mengklaim mampu menghemat biaya pemeliharaan taman atau ruang terbuka hijau (RTH) setempat hingga Rp2 miliar/tahun dengan memanfaatkan limbah pasar yang diolah menjadi pupuk kompos.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya Chalid Buchari menjelaskan pupuk kompos hasil olahan limbah pasar itu digunakan untuk mendukung kesuburan tanah taman kota, jalur hijau, dan tanah di perkampungan milik warga. Pupuk kompos itu diproduksi di rumah kompos milik Pemkot Surabaya.

"Pupuk kompos ada dua jenis, yakni padat dan cair. Setiap hari bahan pupuk kompos didapat dari limbah pasar yang diangkut dengan mobil compactor, kemudian dipilah di Superdepo Sutorejo, dan sampah organiknya dijadikan pupuk di rumah kompos. Sedangkan sampah anorganiknya beberapa diolah di bank sampah," jelasnya dalam siaran pers yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Surabaya, Rabu (7/10/2015).

Chalid Buchari menjelaskan dengan melakukan pemilahan limbah pembuangan di Superdepo Sutorejo, dan pengolahan sampah organik di rumah kompos, maka bank sampah bisa mendapat keuntungan antara Rp150 juta/bulan-200 juta/bulan. "Bahkan pasar bisa menghemat biaya operasional terkait limbah hingga 50% karena limbah tidak masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Keputih," katanya.

Dia menambahkan, pengolahan limbah organik yang dilakukan DKP setiap hari mampu menghasilkan 1.000 liter pupuk kompos cair dan 15 m3 pupuk kompos padat. "Dengan begini kami juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli pupuk," simpulnya.

Adapun rumah kompos yang berada di Bratang tersebut setiap hari disuplai bahan pupuk yang antara lain berupa limbah pasar oleh 10 unit truk armada DKP Surabaya. Bahan pupuk kompos tersebut diperoleh dari tujuh pasar besar yang bekerja sama dengan DKP Surabaya dan dari Pasar Induk Osowilangun. Limbah pasar itulah yang selanjutnya “menyejahterakan” taman kota Surabaya.

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Dukung UMKM Naik Kelas, Pegadaian Raih Penghargaan Kolaborator Entrepreneur Hub dari Kementerian UMKM

Madiunpos.com, JAKARTA-Dinilai berhasil mendorong pelaku usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) naik kelas, PT Pegadaian… Read More

7 jam ago

Sinergi untuk Negeri, Pegadaian Bersama 3 Institusi Pasar Modal Siapkan ETF Emas Pertama di Indonesia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian, bersama dengan PT BRI Manajemen Investasi (BRI MI), PT Mandiri… Read More

1 hari ago

Peduli Warga Terdampak Tanah Gerak di Purbalingga, Pegadaian Salurkan Bantuan

Madiunpos.com, PURBALINGGA-Pegadaian Kanwil XI Semarang menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga Desa Maribaya, Kecamatan Karanganyar,… Read More

3 hari ago

Bergerak Cepat, Pegadaian Salurkan Bantuan Darurat untuk Bencana di Sumatra

Madiunpos.com, JAKARTA - Serangkaian bencana banjir, longsor, dan cuaca ekstrem yang melanda Aceh, Sumatra Utara,… Read More

4 hari ago

Perkuat Pemberdayaan Pandai Besi Binongko, Pegadaian dan Universitas Halu Oleo Jalin Kerja Sama

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian bersama Universitas Halu Oleo melaksanakan program pemberdayaan masyarakat pandai besi di Pulau Binongko,… Read More

6 hari ago

Konsisten, PT Pegadaian Pertahankan Predikat Most Trusted Company dalam Ajang CGPI 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Komitmen kuat PT Pegadaian dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten… Read More

1 minggu ago

This website uses cookies.