Tanah Lokasi Longsor di Nganjuk Sudah Retak Sejak 2014

Sekretaris Daerah Kabupaten Nganjuk, Mokhamad Yasin, menjelaskan pada 2018 lalu warga di sekitar kembali diingatkan terkait retakan tanah tersebut.

Tanah Lokasi Longsor di Nganjuk Sudah Retak Sejak 2014 Longsor di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Nganjuk (Istimewa/detikcom)

    Madiunpos.com, NGANJUK - Tanah di lokasi longsor di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, ternyata sudah retak sejak beberapa tahun lalu. Warga setempat pun sudah sempat diingatkan.

    "Itu sudah diingatkan. Bahkan di tahun 2014 sudah diingatkan. Dulu itu pernah retak. Sehingga tanah itu kalau sudah retak, rawan," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Nganjuk, Mokhamad Yasin, kepada detikcom, Senin (15/2/2021).

    Yasin menjelaskan pada 2018 lalu, warga di sekitar kembali diingatkan terkait retakan tanah tersebut.

    Baca Juga: 10 Jenazah Ditemukan, Gubernur Tetapkan Tanggap Darurat Longsor Nganjuk 14 Hari

    "Di tahun 2018 sempat diingatkan warga sekitar. Banyak daerah yang rawan kemiringan tanahnya lebih dari 90 persen itu kan rawan. Yang ngingatkan dari teman-teman relawan sosial yang mengingatkan," jelas Yasin.

    Saat itu, kata Yasin, warga tidak mau dievakuasi dan direlokasi. Akhirnya, lanjut Yasin, Pemkab Nganjuk membantu menutup retakan tanah.

    Yasin menambahkan empat tahun lalu longsor pernah terjadi di desa tersebut namun berbeda dusun. "Lokasi tanah yang longsor itu di bawah dusun yang longsor empat tahun lalu. Itu adalah tanah baru, longsoran yang kemarin," ungkapnya

    Ancam Sebarkan Rekaman Video Seks, Pemuda di Banyuwangi 30 Kali Cabuli Pacar

    Hingga Senin (15/2) pukul 17.00 WIB, Yasin menyebut sudah ada sembilan korban meninggal dunia yang ditemukan di longsor Nganjuk ini.

    "Yang sudah ditemukan hari ini enam, kemarin dua, tambah satu berarti sembilan. Masih banyak yang belum ditemukan, pencarian belum selesai. Untuk saat ini, tenaga rehat dulu karena capai, dan mulai larut. Jadi dihentikan sebentar," terangnya.

    "Alhamdulillah cuaca cerah. Doakan semua, warga Jatim doakan mudah-mudahan Allah memberi kemudahan sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.

    4 Hari PPKM Mikro di Madiun, Kasus Positif Covid-19 Tambah 103 dan Meninggal 7 Orang

    Keterangan tersebut berbeda dengan yang disampaikan Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat, kepada wartawan sebelumnya. Novi mengatakan tujuh korban tertimbun longsor yang ditemukan sehingga jika ditambah dengan korban meninggal lain maka total korban meninggal adalah 10 orang.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.