Terkait Warga Gotong Keranda Lewati Sungai di Ponorogo, Ini Kata Pemerintah Setempat

Video tentang warga yang menggotong keranda jenazah melewati sungai menjadi viral di media sosial.

Terkait Warga Gotong Keranda Lewati Sungai di Ponorogo, Ini Kata Pemerintah Setempat Tangkapan layar video viral warga menggotong keranda jenazah dengan menyeberangi sungai di Ponorogo. (Istimewa)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Video tentang warga yang menggotong keranda jenazah melewati sungai menjadi viral di media sosial. Peristiwa tersebut terjadi di Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo beberapa hari lalu.

    Namun, sebenarnya peristiwa yang sempat menggemparkan media sosial itu ternyata sudah menjadi hal biasa di wilayah tersebut. Warga memang lebih memilih melewati sungai untuk mempersingkat waktu menuju pemakaman Gedong.

    Perangkat Kelurahan Kadipaten, Wasis Nur Hidayat, mengatakan sebanarnya untuk menuju ke Makam Gedong bisa melewati jembatan. Tetapi jaraknya memang cukup jauh sekitar 1-2 kilometer dari pemukiman warga. Sedangkan saat memotong lewat sungai, hanya menempuh jarak sekitar 200 meter.

    Ribuan Santri Pondok Gontor Iringi Pemakaman Jenazah Kiai Syukri

    “Sebenarnya tidak ada masalah di masyarakat. Sudah ada soluasi, mau muter melewati jembatan atau dimakamkan di dekat sungai,” kata dia kepada wartawan, Rabu (21/10/2020).

    Wasis menuturkan pemakaman yang dituju warga di dalam video tersebut merupakan makam kuno. Makam tersebut sudah ada sejak dahulu. Justru saat ini lebih banyak jenazah yang dimakamkan di makam baru. Sedangkan yang dimakamkan di Gedong sedikit.

    Dia menyampaikan sebenarnya dahulu sempat ada jembatan sesek yang dibuat oleh warga sebagai jalan ke Makam Gedong. Tetapi, jembatan sesek itu hanyut saat ada bencana banjir di lokasi tersebut.

    Dikira Anak Kucing, Warga Madiun Temukan Bayi di Dalam Tas Ransel

    “Kemudian dibangun lagi, terus hanyut lagi. Kemudian karena ada yang mewakafkan tanah di sebelah sungai. Akhirnya pemakan tidak di seberang sungai. Sehingga saat ini pemakaman sudah jarang yang makam kuno. Kecuali kalau ada keluarga yang ingin dimakamkan di sana,” jelasnya.

    Lebih lanjut, dia menjelaskan untuk warga yang mengunggah video tersebut bukan warga asli Kadipaten. Namun, pengunggah video itu nikah dengan orang Kadipaten. Sehingga saat melihat warga membawa keranda lewat sungai tersebut akhirnya langsung divideo. Kemudian diunggah ke media sosial hingga menjadi ramai.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.