Ternyata Ini Pemicu Aksi Bongkar Peti Jenazah Covid-19 di Pasuruan

Fakta baru terkuak dalam pengembangan kasus pembongkaran peti jenazah positif Covid-19 di Pasuruan.

Ternyata Ini Pemicu Aksi Bongkar Peti Jenazah Covid-19 di Pasuruan Jumpa Pers Polres Pasuruan Kota. (Detik.com)

    Madiunpos.com, PASURUAN -- Fakta baru terkuak dalam pengembangan kasus pembongkaran peti jenazah positif Covid-19 di Pasuruan. Warga terprovokasi melakukan aksi tersebut karena hoaks penanganan jenazah tidak sesuai syariat Islam.

    "Dalam peristiwa pada Kamis 16 Juli lalu di Desa Rowogempol, Kecamatan Lekok, kami menetapkan 4 tersangka. Selain itu, ada tujuh DPO yang masih dikejar," kata Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman, Senin (20/7/2020).

    Aksi Bongkar Peti Jenazah Covid-19 di Pasuruan, 4 Orang Diamankan Polisi

    Berdasarkan pemeriksaan, para tersangka dan DPO memprovokasi warga mengadang ambulans lalu mengeluarkan peti jenazah untuk disalatkan di masjid. Setelah disalatkan, peti dibawa ke pemakaman.

    Di pemakaman, jenazah dikeluarkan untuk dikuburkan tanpa protokol kesehatan. Peti jenazah lalu dibakar.

    75 Warga Pasuruan yang Terlibat Pembongkaran Peti Jenazah Covid-19 akan Dilakukan Rapid Test

    Alasan masyarakat kenapa terprovokasi macam-macam. Ada yang merasa jenazah tidak diperlakukan sesuai syariat Islam, itu bohong, itu hoaks," tandas Arman.

    "Jadi pihak MUI dan PCNU sudah melihat secara langsung bagaimana pemulasaraan jenazah sampai dengan disalatkan dulu baru dimakamkan secara protokol Covid-19. Jadi tidak ada alasan bagi masyarakat untuk memaksa dan merebut paksa jenazah pasien Covid-19 yang akan dimakamkan dengan protap," imbuhnya.

    Anggota Perampokan Sadis Asal Pasuruan Diringkus Polisi

    Warga Desa Rowogempol, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, mengadang ambulans dan merebut peti jenazah Covid-19 dari petugas. Saat itu jenazah akan dikuburkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat, Kamis (16/7). Warga membongkar peti dan mengeluarkan jenazah kemudian memakamkannya. Peti jenazah dibuang lalu dibakar.



    Editor : Arif Fajar Setiadi

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.