Tiga Desa di Ponorogo Kekeringan, Warga Minta Bantuan Air Bersih

Kekeringan di Ponorogo meluas, kini ada tiga desa yang mengalami kesulitan air bersih.

Tiga Desa di Ponorogo Kekeringan, Warga Minta Bantuan Air Bersih Ilustrasi--Warga Ponorogo di wilayah kekeringan antre mendapatkan air bersih yang disuplai dari BPBD Ponorogo. (detik.com)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Wilayah yang mengalami kekeringan di Ponorogo, Jawa Timur, bertambah. Kini warga ditiga desa yang tersebar di tiga kecamatan meminta bantuan penyaluran air bersih ke Pemkab.

    Ketiga desa tersebut yakni Desa Pandak, Kecamatan Balong; Desa Duri, Kecamatan Slahung; dan Desa Ngendut, Kecamatan Balong. "Banyak yang minta dropping air, karena sumber air mereka mengering," tutur Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Setyo Budiono, kepada wartawan, Selasa (11/8/2020).

    Budi memerinci untuk Desa Pandak, ada 10 keluarga dengan 37 jiwa yang kesulitan air. Sedang Desa Duri ada 60 keluarga dengan 200 jiwa. BPBD terjadwal mengirim air bersih dua kali dalam sepekan dengan sekali kirim bervolume 6.000 liter.

    BPBD Ponorogo Mulai Kirim Air Bersih ke Lokasi Kekeringan

    "Kalau Ngendut melihat situasi, kita sementara kirim satu minggu sekali, 6.000 liter," ujar Budi, seperti dikutip dari detik.com.

    Pihaknya pun mulai menyiapkan berbagai antisipasi bencana kekeringan di Ponorogo dengan melihat data kekeringan di tahun 2019 lalu yang mencapai 47 wilayah yang tersebar di 10 Kecamatan.

    Pada 2019 lalu, sejumlah lokasi disediakan tampungan air sementara yang terbuat dari terpal. Gunanya jika ada dropping air, warga tidak perlu antre lama.

    Apalagi mengingat adanya Pandemi COVID-19 berdampak terhadap aktivitas operasional serta perlu dilakukan antisipasi terhadap risiko dan kondisi kesehatan tim BPBD saat dropping air bersih.

    Sulit Berbagi Air, Warga Ponorogo Terpaksa Jual Ternak

    "Untuk itu pada tahun 2020 kita siapkan armada maupun sarana lainnya untuk mencukupi kebutuhan air yang ada di wilayah tersebut."



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.