Tim Junior Chamber International Promosikan Potensi Jatim

Junior Chamber International segera berkonferensi di Kinabalu.

Madiunpos.com, SURABAYA — Kalangan anak muda Jawa Timur yang tergabung dalam Junior Chamber International (JCI) mempromosikan potensi ekonomi Jatim ke negara asing melalui Konferensi JCI Asia-Pasifik yang digelar di Kota Kinabalu, Malaysia pada 11-14 Juni 2015.

JCI merupakan organisasi kepemudaan tingkat dunia yang diakui Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan anggota dari berbagai negara. Sejumlah alumnus JCI yang terkenal antara lain mantan Presiden Perancis Jacques Chirac dan mantan Presiden AS Bill Clinton.

Executive Vice President JCI Chapter Jawa Timur, Mufti Aimah Anam, mengatakan, potensi ekonomi Jatim sangat besar sehingga komunitas anak muda bisa menjadi jembatan untuk mempromosikan potensi tersebut.

"Dengan promosi yang luas, jaringan pemasaran juga akan semakin terbentang. Di forum tersebut saya bertemu dengan pengusaha Taiwan dan kami akan bekerja sama dalam hal suplai makanan organik. Bulan depan, tim dari Taiwan akan ke Banyuwangi dan Jember untuk melihat langsung pertanian organik yang akan kami ekspor ke sana," katanya dalam siaran pers yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Surabaya, Minggu (14/6/2015).

Mufti, yang juga pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jatim ini mengatakan ternyata banyak pengusaha muda luar negeri yang tertarik dengan potensi Indonesia, khususnya Jawa Timur. "Kami juga menjalin kerja sama ekspor sarung ke Malaysia dan Brunei Darussalam. Saya juga promosi dunia pariwisata Indonesia dan menjalin kerja sama jangka panjang. Pasarnya terbuka lebar," jelasnya.

Dia menambahkan di tengah tantangan perlambatan ekonomi di negara-negara maju saat ini harus ada upaya diversifikasi pasar ekspor. "Saat ini hampir semua negara maju melambat, sehingga permintaan mereka turun. Perlu diversifikasi pasar ekspor," imbuhnya.

Dia optimistis, Jatim bisa berkompetisi dalam saat menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) nanti. Kongres Junior Chamber International diikuti sekitar 5.000 orang dari seluruh Asia Pasifik, di antaranya Jepang, Hongkong, Taiwan, Indonesia, Malaysia, Filipina, Selandia Baru, Korea Selatan, Vietnam, dan Singapura.