Tingkatkan Perekonomian Warga, Petani Muda Madiun Bantu 1.300 Bibit Jahe Merah
Ketua PTOM, Irwan Budiyanto, mengatakan jahe merah merupakan tanaman obat yang kaya manfaat.
Madiunpos.com, MADIUN -- Pada awal-awal masa pandemi Covid-19, jahe merah menjadi tanaman obat yang banyak diburu masyarakat. Bahkan saat itu harganya bisa mencapai Rp50.000/kg sampai Rp100.000.
Harga jahe merah naik tinggi karena permintaan cukup besar. Tanaman obat ini banyak diburu karena dianggap memiliki khasiat untuk meningkatkan imun tubuh.
Untuk memenuhi kebutuhan jahe, sebenarnya masyarakat bisa menanam sendiri tanaman obat itu di pekarangan rumah maupun lahan kosong. Selain bisa dikonsumsi sendiri, hasil panen juga bisa dijual.
Dalam mengkampanyekan penanaman jahe ini, sekelompok pemuda yang tergabung dalam Pemuda Tani Organik Madiun (PTOM) menanam 1.300 bibit tanaman jahe merah kepada masyarakat di Desa Jerukgulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Rabu (9/2/2022). Di lahan milik kelompok tani Margo Santoso, sejumlah pemuda bersama warga setempat mengolah lahan bersama dan kemudian menanam seribu lebih bibit jahe merah.
Ketua PCNU Madiun Meninggal, Bupati: Gus Ib Sosok Kiai yang Tak Pernah Marah
Ketua PTOM, Irwan Budiyanto, mengatakan jahe merah merupakan tanaman obat yang kaya manfaat. Pada masa awal pandemi, jahe merah sempat sulit didapat karena banyak orang yang mencarinya untuk imun tubuh. Padahal masyarakat bisa menanam sendiri tanaman obat di lahan kosong yang dimiliki.
Irwan menyampaikan untuk mengkampanyekan gerakan itu, pihaknya mulai mencontohkan dengan menanam di lahan milik kelompok tani di Desa Jerukgulung.
“Ini sebagai percontohan. Kami menanam 1.300 tanaman jahe merah di lahan milik kelompok tani. Kami juga mencontohkan bagaimana mengolah lahan untuk tanaman jahe merah ini,” kata dia.
Selain mudah dalam penanaman, lanjut Irwan, tanaman jahe merah ini juga mudah dalam perawatan. Hanya saja, dia mengarahkan penggunaan pupuk bisa memanfaatkan pupuk organik. Hal ini supaya khasiat dalam jahe tersebut lebih maksimal.
Innalillahi, Ketua PCNU Madiun, Kiai Ibnu Abbas Thohir Meninggal Dunia
“Kami menyarankan supaya untuk pemupukan menggunakan pupuk organik. Kalau mau diberi pupuk kimia tidak apa-apa. Tapi porsinya ya sedikit saja. Pupuk organik kan bisa diambil dari hasil limbah di sekitar rumah. Seperti urin kelinci, air cucian beras, dan lainnya,” jelasnya.
Bukan hanya memberikan bantuan bibit hingga penananam, kelompok pemuda ini juga bakal membimbing hingga dalam perawatannya.
Selain memberikan bantuan bibit jahe merah, PTOM juga memberikan bantuan berupa 100 bibit pepaya California. Dipilihnya pepaya California ini juga karena mempertimbangkan nilai ekonomis buah tersebut.
“Pepaya California kan juga banyak dicari masyarakat. Harganya juga lumayan. Untuk perawatan juga lebih mudah. Buahnya kan bisa dimakan sendiri atau dijual,” kata Irwan.
Dia berharap langkah kecil ini bisa ditiru warga lainnya dengan memanfaatkan lahan di pekarangan rumah. Sehingga warga tidak perlu membeli jahe maupun pepaya. Selain itu juga memaksimalkan fungsi lahan yang ada di sekitar rumah.
Langkah ini tentu bisa menjadi upaya dalam memulihkan perekonomian di masyarakat pedesaan. Terlebih hasil panen dua tanaman tersebut juga banyak dibutuhkan karena memiliki banyak manfaat.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Seratusan Pemuda Ngopi Gayeng Bareng Bupati Madiun; Ini yang Dibahas...
- Berikut Ini Nama-nama Anggota Bawaslu Periode 2023-2028 di Wilayah Madiun Raya
- Inginkan Suroan & Suran Agung Tanpa Konflik, Ini Pesan Wali Kota Madiun
- Motif Pelaku Pembunuhan Perempuan Muda di Kamar Kos Madiun Terungkap
- Satu Pengendara Motor Luka Berat dalam Kecelakaan di Depan PG Kanigoro Madiun
- Diduga Korban Pembunuhan, Perempuan Muda Ditemukan Meninggal di Indekos Madiun
- Jadi Pengedar Sabu di Madiun, 2 Anggota Polisi Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Penjara
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.