Tol Solo-Kertosono, petani Desa Kuwu memblokade akses utama pembangunan jalan tol Soker.
Madiunpos.com, MADIUN -- Sejumlah petani di Desa Kuwu, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, memblokade proyek pembangunan jalan tol Solo-Kertonoso (Soker) di desa tersebut, Rabu (29/3/2017). Mereka beralasan jalan dan saluran irigasi yang mengaliri sawah di desa tersebut tidak berfungsi karena proyek jalan tol.
Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Rabu siang, sejumlah petani di desa tersebut memasang palang berupa kayu di jalan yang menjadi akses utama menuju proyek jalan tol. Aktivitas pengerjaan proyek jalan tol tersebut terlihat berhenti total karena ada pemblokadean itu.
Seorang petani Desa Kuwu, Karmin, 62, mengatakan warga sengaja memasang kayu untuk memblokade jalan tersebut sebagai bentuk protes terhadap pengerjaan proyek jalan tol di desa itu. Pemasangan kayu dilakuka agar kendaraan proyek tidak bisa masuk.
Karmin menyampaikan sejak proyek jalan tol itu dikerjakan tahun 2016, jalan penghubung desa dan saluran air di areal persawahan ditutup. Sehingga jalan penghubung antara Desa Purworejo, Kecamatan Pilangkenceng, dan Desa Kuwu, Balerejo, terutup total karena terkena dampak tol.
Selain itu, ungkap dia, saluran air dan sumur untuk pengairan di areal persawahan juga tertutup total. Sehingga, petani hampir setahun ini tidak bisa memanfaatkan irigasi dan sumur untuk pengairan sawah.
"Sejak pembangunan jalan tol itu, kami tidak bisa mengaliri sawah. Kami mengambil air di aliran lain," jelas dia, Rabu.
Karmin mengaku sebenarnya petani tidak menolak pembangunan jalan tol tersebut. Namun, petani berharap akses jalan dan irigasi pertanian di desa tersebut bisa diperbaiki lagi. "Petani hanya membutuhkan jalan dan pengairan," kata dia.
Karmin mengancam kalau jalan penghubung pengganti tersebut tidak segera direalisasikan, petani akan terus memblokade akses masuk tol. Bahkan, jumlah petani yang akan memblokade jalan tersebut semakin banyak.
Petani lain, Salem, 45, mengatakan sejak pembangunan jalan tol tersebut dikerjakan, ada sekitar 30 hektare sawah terdampak. Alat-alat pertanian dan pengairan lahan tidak bisa masuk.
"Ini ada sekitar 30 hektare yang tidak bisa dialiri air. Karena sumur di sawah itu tidak bisa mengalir," jelas dia.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian meluncurkan apps terbarunya, Tring!. Dirancang dengan fokus pada kecepatan dan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Di tengah pencapaian kinerja yang berkilau, PT Pegadaian mendapat apresiasi sebagai perusahaan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali meraih penghargaan bergengsi “Indonesia Best CX-EX Strategy Award 2025”. Penghargaan… Read More
Madiunpos.com, MADIUN – Norma Aesthetic Clinic Madiun (NACM) merayakan hari jadinya yang ke-2 dengan menggelar… Read More
Madiunpos.com, NUSA DUA-PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang tata kelola dan hukum, dengan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,… Read More
This website uses cookies.