Kategori: News

TRADISI MEGENGAN : Megengan, Ajaran Islam yang Dibawa Sunan Kalijaga

Tradisi Megengan yang kental di Tanah Jawa, khususnya Jawa Timur berasal dari ajaran Islam yang dibawa Sunan Kalijaga.

Madiunpos.com, KEDIRI – Menjelang puasa, ada tradisi di Jawa Timur yang sangat kental, yakni Megengan. Tradisi ini bentuknya ialah warga berkumpul bersama sambil membawa nasi takir berisi nasi, lauk, apem, serta buah pisang. Lalu, takir itu dibagi-bagikan kepada sesama seraya berdoa bersama dan saling memaafkan.

Prof Dr Nur Syam, guru besar IAIN Sunan Ampel Surabaya menjelaskan, bahwa tradisi Megengan ini sungguh-sungguh merupakan tradisi indigenius atau khas,  yang tidak dimiliki oleh Islam di tempat lain.

Sama dengan tradisi-tradisi lain di dalam Islam Jawa, maka tradisi ini juga tidak diketahui secara pasti siapa yang menciptakan dan mengawali pelaksanaannya. Tetapi tentu ada dugaan kuat bahwa tradisi ini diciptakan oleh walisanga khususnya Kanjeng Sunan Kalijaga.

“Memang hal ini baru sebatas dugaan, namun mengingat bahwa kreasi-kreasi tentang Islam Jawa terutama yang menyangkut tradisi-tradisi baru akulturatif yang bervariatif tersebut kebanyakan datang dari pemikiran Kanjeng Sunan Kalijaga, maka kiranya dugaan ini pun bisa dipertanggungjawabkan,” tulis dia dalam situs pribadinya tentang Megengan.

 

Megengan, kata dia, secara lughawi berarti menahan. Misalnya dalam ungkapan megeng nafas, artinya menahan nafas, megeng hawa nafsu artinya menahan hawa nafsu dan sebagainya. Di dalam konteks puasa, maka yang dimaksud adalah menahan hawa nafsu selama bulan puasa. Secara simbolik, bahwa upacara megengan berarti menjadi penanda bahwa manusia akan memasuki bulan puasa sehingga harus menahan hawa nafsu, baik yang terkait dengan makan, minum, hubungan seksual dan nafsu lainnya.

Dengan demikian, imbuhnya, megeng berarti suatu penanda bagi orang Islam untuk melakukan persiapan secara khusus dalam menghadapi bulan yang sangat disucikan di dalam Islam. Para walisanga memang mengajarkan Islam kepada masyarakat dengan berbagai simbol-simbol.

“Dan untuk itu maka dibuatlah tradisi untuk menandainya, yang kebanyakan adalah menggunakan medium slametan meskipun namanya sangat bervariasi,” tulisnya.

Nafas Islam memang sangat kentara di dalam tradisi ini. Dan sebagaimana diketahui bahwa Islam memang sangat menganjurkan agar seseorang bisa menahan hawa nafsu. Manusia harus menahan nafsu amarah, nafsu yang digerakkan oleh rasa marah, egois, tinggi hati, merasa benar sendiri dan menang sendiri.

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

4 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.