Tulang Yang Ditemukan di Madiun Dipastikan Fosil Gajah Purba Langka

Tulang belulang yang ditemukan di Saradan, Kabupaten Madiu, merupakan fosil gajah purba yang langka karena cukup lengkap.

Tulang Yang Ditemukan di Madiun Dipastikan Fosil Gajah Purba Langka Petugas Balai Pemeliharaan Situs Manusia Purba Sangiran, Sragen, Jawa Tengah melakukan aktivitas saat ekskavasi fragmen fosil tulang pinggul gajah di Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (19/2/2020). (Antara)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Tulang belulang yang ditemukan di Dusun Tawangsono, Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun dipastikan adalah fosil gajah purba. Temuan fosil binatang dengan nama latin Pelvis Proboscidea ini terbilang langka.

    Kepastian ini diperoleh setelah tim dari Balai Pemeliharaan Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Sragen, Jateng, meneliti fosil tersebut. Proses ekskavasi telah dilakukan selama tiga hari mulai 18-20 Februari 2020.

    "Ekskavasi ini menindaklanjuti peninjauan yang telah dilakukan sebelumnya bahwa ditemukan banyak fosil di kawasan desa setempat," ujar Staf BPSMP Sangiran,  Albertus Niko, Jumat (21/2/2020), seperti dilansir Antara.

    Tulang yang Diduga Fosil Hewan Purban Ditemukan di Madiun

    Menurut dia, temuan fosil panggul gajah purba tersebut dikategorikan langka. Hal itu karena fosil tulang panggul tersebut ditemukan lengkap, baik sisi kanan dan kiri. Biasanya tim BPSMP Sangiran hanya menemukan satu sisi tulang panggul.

    Berdasarkan penelitian, fosil panggul gajah purba tersebut berukuran panjang 1,6 meter dengan lebar 65 cm dan tebal mencapai 20 cm. Fosil tersebut diduga berasal dari gajah purba yang berjenis kelamin betina karena memiliki lubang tengah berdiameter yang cukup besar, yakni mencapai 40 cm.

    Fosil tersebut diperkirakan berusia 900.000 sampai dengan 300.000 tahun lalu. Selain fosil panggul gajah, di Sumberbendo juga tersimpan sejumlah fosil binatang purba lainnya.

    Warga Ngawi Temukan Benda Diduga Fosil Gajah Purba, Ini Penampakannya

    Beberapa fosil itu antara lain fosil tulang kaki gajah yang sudah terpotong menjadi dua bagian. Kemudian, fragmen tengkorak gajah purba, fragmen tempurung kura-kura, fragmen kaki kerbau, dan fragmen tengkorak banteng. Untuk sementara, fosil-fosil tersebut semuanya disimpan di kantor desa setempat.

    Sementara, ekskavasi fosil panggul gajah tersebut dilakukan dengan membuka kotak galian berukuran 2,5 meter x 2 meter dengan kedalaman 30 cm dari permukaan tanah.

    Kegiatan ekskavasi juga melibatkan tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan serta didampingi pula oleh pihak Muspika Saradan, Kepala Desa Sumberbendo, dan masyarakat setempat yang penasaran menyaksikan temuan fosil tersebut.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.