Upaya Desa Bringinan Ponorogo Memberdayakan Pekerja Migran (Bagian 5/Habis)

Pekerja migran memiliki pengaruh terhadap perekonomian di Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Ponorogo.

Upaya Desa Bringinan Ponorogo Memberdayakan Pekerja Migran (Bagian 5/Habis) 5.M. Isnun, 48, eks PMI dari Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, sedang memberi pakan sapi ternaknya. Sejak tidak bekerja ke luar negeri, Isnun bekerja sebagai petani dan peternak sapi, Selasa (6/10/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Diakui atau tidak, keberadaan pekerja migran sangat mempengaruhi perwajahan dan perekonomian Desa Bringinan. Pekerja migran memiliki pengaruh terhadap perekonomian di desa.

    Tetapi, kalau hal ini tidak ditangkap oleh pemerintah sebagai potensi. Tentu semua akan berjalan apa adanya. Tanpa arah yang jelas.

    Kepala Desa Bringinan, Barno, menyebut kebiasaan warga Bringinan yang bekerja ke luar negeri sudah ada sejak tahun 1990-an. Tetapi, kondisi perekonomian di desanya tetap sulit dan ditetapkan sebagai desa miskin. Padahal uang yang dikirim para PMI ke keluarga di desa cukup tinggi.

    “Keberadaan PMI ini berdampak pada perubahan wajah desa. Bisa dilihat, kalau orang yang bekerja di luar negeri, biasanya rumahnya langsung bagus. Untuk itu, pemerintah desa berupaya hadir melalui regulasi untuk melindungi mereka,” ujarnya.

    Upaya Desa Bringinan Ponorogo Memberdayakan Pekerja Migran (Bagian 1)

    Para PMI dari Desa Bringinan yang masih aktif juga membikin wadah yang diberi nama Lumbung Sedekah Peduli Umat (LSPU). Selain berisi PMI aktif, wadah yang berbasis di grup aplikasi perpesanan WhatsApp (WA) ini juga berisi perangkat Desa Bringinan, keluarga PMI, eks PMI, dan warga lainnya.

    Melalui grup WA ini, berbagai informasi tentang Desa Bringinan akan dishare oleh siapa pun anggota. Tidak hanya informasi saja, melalui grui WA itu, para PMI juga menghimpun dana untuk bersedekah.

    “Jadi di WA itu sudah ada rekening khusus untuk LSPU. Jadi siapa pun boleh bersedekah lewat rekening itu. Tidak ada pencatatan dan kita juga tidak tahu siapa saja yang mentransfer,” kata Barno.

    6.Seorang pekerja yang menjaga Bringinan Mart I yang ada di tengah perkempungan Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, sedang menata barang yang ada di etalase toko, Rabu (21/10/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Sekretaris Bumdes Margo Mulyo yang juga anggota KOPI Bringinan, Ani Dwi Nuryani, menambahkan setiap Jumat legi uang yang ada di rekening LSPU dibuka dan digunakan kegiatan sosial. Biasanya dana yang terkumpul pada Jumat legi itu akan dibelikan berbagai kebutuhan pokok dan dibagikan ke keluarga yang tidak mampu di Desa Bringinan.

    “Untuk uang yang terkumpul tidak tentu. Kadang ya banyak, kadang ya sedikit. Berapa pun jumlahnya, uang itu akan digunakan untuk membeli sembako dan dibagikan kepada yang membutuhkan,” ujar dia.

    Tidak hanya itu, para PMI juga berperan aktif untuk memberikan bantuan sosial ketika ada tetangganya yang terkena musibah. Terutama membantu dalam hal pendanaan.

    Upaya Desa Bringinan Ponorogo Memberdayakan Pekerja Migran (Bagian 2)

    Seperti yang terjadi pada September lalu, ada sepasang suami istri dari Bringinan yang mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasutri ini pun mengalami kondisi yang cukup parah hingga harus dilakukan operasi.

    Karena termasuk keluarga tidak mampu, warga pun akhirnya membuka donasi untuk meringankan beban pasutri ini. Saat ini telah terkumpul sekitar Rp20 juta untuk kebutuhan operasi pasutri tersebut.

    “Jadi, melalui organisasi desa ini, kami tidak hanya diajari bagaimana untuk mendapatkan uang. Tetapi juga diajari untuk berlaku sosial. Saya sangat senang karena bisa berguna bagi desa kami sendiri,” kata Ani.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.