USAHA KREATIF : Pria Ini Jual Bensin Eceran Pakai Jurus Pedagang Sayur Keliling

USAHA KREATIF : Pria Ini Jual Bensin Eceran Pakai Jurus Pedagang Sayur Keliling Penjual bensin eceran layaknya penjual sayur keliling. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

    Usaha kreatif lelaki ini menampilkan sepeda bensin. Hasilnya, sepeda ontel ini menjadi tulang punggung keluarganya. Inilah kisahnya.

    Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Muhammad Imam Priyadi menekuni usaha ini sejak enam tahun lalu. Di jalan raya itu, tepatnya di depan Centratama Nasional Bank (CNB) Jl. Dr Soetomo Kota Madiun, ia mengadu nasib dengan berjualan bensin eceran di atas sepeda ontel. Hasilnya tak dinyana sangat luar biasa.
    “Dalam sehari, bensin saya bisa laku 125 botol,”ujar Priyadi saat berbicang dengan Madiunpos.com, Minggu (8/3/2015).

    Usaha lelaki 40 tahun ini memang tergolong cukup kreatif. Ia menjajakan bensin layaknya menjajakan sayur keliling. Dengan kemampuannya, ia sulap bekas-bekas papan kayu sisa kandang jankrik di rumahnya menjadi rak menyerupai kios mini.

    Di situlah, bensin-bensin yang ia tuang dalam botol-botol seukuran satu literan itu ia pajang di rak kayu yang ningkrang di sepeda ontelnya.

    “Baru 2012 lalu, saya dapat bantuan berupa rak dari aluminium. Dulu, waduh lusuh sekali karena dari kayu bekas kandang jangkrik,” ujar bapak dua anak ini.

    Sebelum berjualan bensin eceran layaknya penjaja sayur, Priyadi pernah mencoba peruntungan dengan membuka bisnis jualan jangkrik. Mula-mula usahanya sukses, namun lama-kelamaan surut dan ia pun tutup.

    Ia juga pernah menjadi penjaga wartel. Lagi-lagi apes. Banjir handphone yang melanda Nusantara kala itu, membuat bisnis wartel yang dijaganya tutup tanpa permisi.

    “Akhirnya saya berjualan bensin eceran saja. Kalau enggak laku, besok masih bisa dijual,” paparnya.

    Priyadi rupanya sangat bahagia berjualan bensin eceran ala penjual sayur keliling itu. Dalam sehari, tak kurang keuntungan Rp50.000 bisa ia bawa pulang. Dengan sepeda lusuhnya itu, ia menjadi bos sekaligus pekerjanya. Jika sewaktu-waktu ingin tutup karena keperluan keluarga, ia tak perlu mengajukan surat izin ke atasannya.

    “Kerja mandiri seperti ini bisa bebas. Hasilnya lumayan, bisa buat makan sekeluarga dan nyekolahin anak-anak,” ujar bapak yang tinggal di Kecamatan Kartoharho Kota Madiun ini.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.