Viral di Medsos, Ayah Tiri Hajar Anak Balita di Surabaya

Video kekerasan ayah kepada anak tiri yang masih balita diduga di Surabaya viral di media sosial.

Viral di Medsos, Ayah Tiri Hajar Anak Balita di Surabaya Tangkapan layar dari video kekerasan bapak terhadap anak tiri yang beredar di media sosial. (Tangkapan layar/detikcom)

    Madiunpos.com, SURABAYA - Video kekerasan ayah kepada anak tiri yang masih balita viral di media sosial (medsos). Aksi kekerasan itu diduga terjadi di Tambaksari, Surabaya.

    Video berdurasi 28 detik itu diunggah akun Instagram @ndorobei. Dalam video tampak seorang pria dewasa terus menerus memukuli kepala anak yang menangis. Video itu kini telah tayang ribuan kali dan mendapatkan ratusan komentar dari warganet.

    Akun Instagram ini menyebutkan bahwa video itu bersumber dari sebuah grup Facebook yang diunggah oleh akun Agunk Sr. Disebutkan juga, penganiayaan itu dikarenakan hal sepele atau karena sang anak rewel.

    2 Korban Tertimbun Longsor di Nganjuk Ditemukan, 8 Orang Masih Dicari

    "Hanya gara-gara si anak rewel dan suka menangis seorang pria tega menghajar kepala anaknya hingga mencekik leher korban," berikut caption dalam unggahan akun @ndorobei, Selasa (16/2/2021).

    Dalam caption juga disebutkan sang ibu dari anak tersebut sengaja merekam aksi kekerasan itu. Itu dikarenakan aksi kekerasan terhadap anaknya kerap terjadi. Dalam video juga terdengar suara diduga ibunya, yang memohon agar aksi pemukulan anak tersebut dihentikan.

    "Wis Mas. Anakku Mas," berikut suara seorang perempuan di dalam video.

    Bupati Jember Terpilih Beli Mobil Taktis untuk Dinas, Ini Alasannya

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, ayah tiri korban atau pelaku penganiayaan itu yakni Nanang Iskandar, 26, asal Indramayu, Jawa Barat. Sedangkan korban atau anak yang dianiaya yakni NKN yang masih balita. Aksi penganiayaan itu terjadi di Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.

    Kanit Reskrim Polsek Tambaksari, Iptu Didik Ariawan, mengaku belum bisa memastikan video itu, apakah terjadi di wilayah hukumnya atau tidak. Namun saat ini pihaknya tengah dalam proses penyelidikan.

    "Kita masih lidik kebenaran video itu di sini atau di mana. Karena kita juga baru dapat laporan video itu," pungkas Didik.

    PPKM Mikro Optimal, Tak Ada Lagi RT Zona Merah di Kota Madiun



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.