Walah! Warga Malang Jadi Korban Arisan Online, Kerugiannya Miliaran Rupiah

Sejumlah emak-emak muda mendatangi Polres Malang Kota untuk melaporkan pelaku penipuan arisan online dan investasi online.

Walah! Warga Malang Jadi Korban Arisan Online, Kerugiannya Miliaran Rupiah Warga yang menjadi korban arisan online dan investasi online melapor ke Polresta Malang Kota, Rabu (30/6/2021). (Detik.com)

    Madiunpos.com, MALANG -- Sejumlah emak-emak muda mendatangi Polres Malang Kota untuk melaporkan pelaku penipuan arisan online dan investasi online. Emak-emak muda itu mengaku mengalami kerugian hingga mencapai miliaran rupiah.

    Seorang korban penipuan, Angga Putri, 20, mengaku telah menyetorkan uang senilai Rp29 juta lebih untuk berinvestasi dan arisan online tersebut. Sesuai perjanjian, seharusnya uang investasi itu cair pada 24 Juni 2021. namun, pengelola arisan online dan investaso online, Nurul Anisa, menghilang tanpa diketahui jejaknya.

    “Anisa [pelaku] terakhir mengatakanlagi cari pinjaman dan berjanji memberikan cash. Tapi, sekarang justri menghilang, saya seharusnya cair 24 Juni lalu,” kata Angga ditemui wartawan di Mapolresta Jl. Jaksa Agung Suprapto, Rabu (30/6/2021).

    KMP Yunicee Tenggelam di Selat Bali, 7 Orang Meninggal dan 6 Orang Masih Dicari

    Dia menuturkan ada 12 orang menjadi korban dan ikut mengadu ke Polresta Malang Kota dalam kasus ini. Seperti dirinya, para korban ini terlanjut menyetorkan dana dengan nilai variatif untuk mengikuti program investasi dan arisan online tersebut.

    “Ada 12 orang di Kota Malang saja. Peserta ada dari berbagai kota di Indonesia tergabung dalam grup WthasApp. Total sementara kerugian Rp1,5 miliar,” jelas Angga.

    Dia menceritakan bentuk investasi yang ditawarkan hanya membedakan durasi waktu, sama dengan arisan online. Jika memilih investasi kecil senilai Rp300.000, maka mendapatkan Rp375.000 dengan jarak waktu lima hari.

    “Saya mulai ikut Februari 2021, untuk program investasi. Awalnya, setor dana kecil Rp300.000 dan cair, itu membuat kita percaya,” ujarnya.

    Pendaftaran CPNS dan PPPK Pemprov Jatim Dimulai, Ada 13.496 Lowongan

    Tawaran arisan online dan investasi online ditawarkan pelaku melalui grup WA dan akun media sosialnya. Sebagian besar korban mengenal pelaku dari bisnis belanja online yang kemudian tergiur dengan tawaran arisan dan investasi.

    Lebih lanjut, upaya mencari jejak Nurul Anisa juga telah dilakukan para korban dengan menelusuri kediamannya. Ternyata, pelaku tidak berada di rumah sesuai alamat yang tertera dalam KTP yang dimiliki.

    “Rumahnya di Jl. Selorejo, Kota Malang, kita sudah ke sana. Tetapi bertemu dengan kekasihnya saja. Kemudian kami dibawa ke rumah orang tuanya di Jl. Palmerah, mereka malah mengaku sudah lima tahun tak bertemu dengan pelaku,” kata dia.

    Hal senada juga dikatakan warga beriniail Ia, 28, warga Sumbermaniing Wetan, Kabupaten Malang. Dia mengaku menjadi salah satu arisan online tersebut. Dia bersama korban lainnya ikut melapor ke Polresta Malang Kota pada Rabu ini.

    “Karena sata warga Kabupaten Malang, melapornya disarankan ke Polres Malang. Saya ikut arisan online total dana masuk Rp12,6 juta, seharusnya cair 26 Juni 2021 lalu,” kata dia.

    Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudah Riambodo, mengatakan pihaknya masih mengumpulkan bahan keterangan dari orang-orang yang mengaku sebagai korban dugaan penipuan.

    “Kita akan komulir dulu, karena ada kesamaan dalam setiap laporan. Ini baru masuk pengaduan,” kta Tinton.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.