Warga Desa di Lamongan Dikepung Banjir Hampir Satu Bulan

Banjir yang berasal dari luapan anak Sungai Bengawan Solo, Bengawan Njero, menggenangi seluruh akses masuk desa.

Warga Desa di Lamongan Dikepung Banjir Hampir Satu Bulan Banjir merendam permukiman di Lamongan (Eko Sudjarwo/detikcom)

    Madiunpos.com, LAMONGAN - Banjir masih melanda sejumlah kecamatan di Lamongan, Jawa Timur. Salah satu desa yang masih terendam banjir adalah Desa Weduni, Kecamatan Deket. Banjir di desa ini sudah berlangsung hampir satu bulan.

    Banjir yang berasal dari luapan anak Sungai Bengawan Solo, Bengawan Njero, menggenangi seluruh akses masuk desa. Tak hanya jalan desa, rumah dan tambak warga juga ikut terimbas banjir luapan sungai ini. Ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 70 cm.

    "Pasang surut Mas banjirnya, kalau saat ini surut sedikit sekitar 10 cm saja," kata salah satu warga, Ratno, kepada wartawan, Sabtu (30/1/2021).

    Arsenal vs Manchester United: The Gunners bakal Meledak Lagi

    Banjir yang sudah berlangsung hampir satu bulan ini, menurut Ratno, membuat semua aktivitas warga pun terbatas. Perahu menjadi alat transportasi alternatif karena jalan desa juga ikut terendam.

    "Banjir tahun ini merupakan yang terparah. Sebab tidak hanya permukiman, jalan lingkar desa sepanjang 2 km juga terendam banjir," ujarnya.

    Beban warga semakin berat, karena tambak ratusan hektare di desa ini juga ikut terendam dan yang tampak kini seolah lautan. Biasanya, pada bulan-bulan inilah warga bisa memetik hasil tambak mereka.

    Pusat Kota Jember Kebanjiran, Rumah Warga Dilaporkan Hanyut

     

    Perahu

    "Kerugian warga akibat gagal panen ya banyak Mas, bayangkan saja ikan-ikan yang siap panen itu sudah tidak bisa dipanen lagi," lanjutnya.

    Terendamnya jalan desa ini membuat warga memanfaatkan perahu sebagai alat transportasi untuk keluar desa. Warga juga mulai membiasakan untuk melakukan aktivitas di air mulai dari belanja ataupun mengolah ikan.

    "Untuk keluar desa biasanya warga menggunakan transportasi perahu yang berjarak 4 km menyusuri sungai karena jalan masuk desa tidak bisa dilalui kendaraan," imbuh Ratno.

    Kata WHO Penularan Covid-19 Tertinggi Saat Makan Bersama

    Kepala Desa Weduni, Yasin, mengatakan data dari desa menyebutkan sebanyak 284 kepala keluarga dengan jumlah pendukung lebih dari 1.500 jiwa terdampak banjir tahunan ini.

    Sebelumnya, banjir luapan Bengawan Njero ini menggenangi 7.726 rumah penduduk di 42 desa di enam kecamatan. Prasarana infrastruktur jalan, lahan pertanian dan sawah tambak seluas 637 hektare juga ikut terendam banjir ini.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.