Waspada, Diare Bisa Jadi Gejala Baru Terinfeksi Covid-19

Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr Erlang Samoedro, mengatakan beberapa waktu terakhir orang yang terinfeksi Covid-19 salah satunya menunjukkan gejala diare.

Waspada, Diare Bisa Jadi Gejala Baru Terinfeksi Covid-19 Ilustrasi virus Covid-19 (Antaranews.com)

    Madiunpos.com, JAKARTA- Covid-19 masih memunculkan gejala-gejala baru yang sebelumnya tidak diketahui oleh dokter. Setelah sebelumnya disebut bisa mengacaukan indera penciuman, kini infeksi virus corona juga bisa ditandai dengan munculnya diare.

    Dilansir Antara, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr Erlang Samoedro, mengatakan beberapa waktu terakhir orang yang terinfeksi Covid-19 salah satunya menunjukkan gejala diare.

    "Biasanya, gejalanya demam, batuk, pilek dan sekarang mulai ada gejala sakit perut atau diare," kata dia saat konferensi video di Graha BNPB yang dipantau di Jakarta, Senin (7/9/2020).

    Tragis! Bayi 11 Bulan Meninggal di Kolam Ikan saat Ditinggal Ibunya Fotokopi

    Ia mengatakan orang-orang yang menunjukkan gejala-gejala tersebut apalagi memiliki riwayat perjalanan ke zona merah disarankan segera melakukan tes usap guna memastikan kondisi kesehatan.

    "Intinya adalah gejala seringan apa pun, kita harus tetap ke layanan kesehatan supaya diperiksa," ujar Dr Erlang.

     

    Kluster Rumah

    Pada kesempatan itu, ia mengatakan saat ini kluster keluarga juga cukup memprihatinkan. Apalagi, dalam rumah tersebut terdapat bayi, anak-anak dan orang lanjut usia yang rentan terpapar virus.

    KPU Jatim Telusuri Calon Kepala Daerah Positif Covid-19, Siapa Ya?

    Kluster keluarga tersebut pada dasarnya terjadi karena adanya salah seorang atau beberapa anggota keluarga yang berpergian keluar rumah dan terpapar virus.

    Saat kembali ke rumah, orang yang terpapar tadi tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik seperti yang dianjurkan yakni mandi, mencuci pakaian yang baru saja dikenakan dan lainnya. Akibatnya, terjadi transmisi virus kepada anggota keluarga yang lain.

    Kluster keluarga terjadi karena ada relaksasi pembatasan sosial sehingga orang-orang bebas beraktivitas. "Yang parahnya, terkadang dia tidak sadar telah terinfeksi dari lingkungan sekitar dan membawa virus ke rumah," ujar dia.

    Pembelajaran Tatap Muka Perdana SMA di Tegal , Begini Suasananya

     



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.