Sampah sungai di Surabaya. (Detik.com/ Hilda Meilisa Rinanda)
Madiunpos.com, SURABAYA -- Perum Jasa Tirta (PJT) I mengangkut sedikitnya 40 meter kubik sampah per hari dari Anak Sungai Brantas di Surabaya. Sampah yang diangkut bervariasi mulai dari enceng gondok hingga plastik.
Pengangkutan sampah dari sungai dilakukan salah satunya di bawah jembatan tol Gunungsari. Sampah diangkut menggunakan ekskator ke bak penampungan sampah sementara di bantaran sungai.
"Setiap hari sampah yang bisa kami angkat sekitar 30 hingga 40 meter kubik. Berat tonasenya bervariasi, karena sampah organik dan anorganik bercampur dan kondisinya juga basah," kata Kepala Divisi Jasa ASA II PJT I, Arief Budiyantono seperti dilansir Detik.com, Minggu (30/8/2020).
Arief menjelaskan dari tempat penampungan sementara, sampah diangkut ke TPA milik Pemkot Surabaya. Pengangkutan itu bekerja sama dengan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya.
Pengangkutan sampah dari Anak Sungai Brantas rutin dilakukan PJT I agar air baku yang dialirkan untuk konsumsi masyarakat Surabaya lebih bersih.\
Kabar Gembira! 3 Indonesia Berikan Kuota 30 GB untuk Dukung Pembelajaran Jarak Jauh
"Sampahnya macam-macam. Dari permukaan terlihat hanya enceng gondok tapi juga banyak juga bercampur dengan sampah plastik," imbuh Arief.
Terkait pemeliharaan Kali Surabaya, Arief menerangkan PJT I memantau kualitas air dengan berbagai parameter. PJT I juga memantau pemanfaatan sempadan sungai dengan menggandeng BBWS Brantas.
"Karena sempadan sungai mulai banyak tidak sesuai dengan peruntukannya. Banyak yang dijadikan tempat sampah. Ini kan tidak benar. Kami juga telah memasang banyak papan larangan dan juga sosialisasi pada warga agar tak membuang sampah di sungai atau bantaran di sepanjang Kali Surabaya," urai dia.
Untuk meminimalisasi pencemaran dari limbah industri, PJT I juga melakukan patroli air bersama dengan Badan Lingkungan Hidup Jatim, BBWS Brantas, pemda setempat, dan LSM Konsorsium Lingkungan Hidup.
Pantai dengan Pemandangan Unik Ini Bisa Kalian Jumpai di Pacitan Jawa Timur
"Patroli air masih rutin kami gelar setiap bulannya bersama instansi terkait untuk mencari tahu di mana saja titik sumber pencemar di sepanjang Kali Surabaya, untuk kemudian diberikan peringatan kepada pabrik yang membuang limbahnya ke sungai namun belum memenuhi baku mutu," lanjut Arief.
Menurut Arief, untuk menjaga kualitas Kali Surabaya perlu kerja sama dan keterlibatan berbagai pihak. Selain itu, perilaku masyarakat di sekitar bantaran juga berkontribusi penting untuk menjaga kualitas air dan badan air.
"Kepedulian lingkungan sudah menjadi kewajiban kita semua, kolaborasi dan kerja sama menjadi kunci utama dalam pemeliharaan Kali Surabaya," ujar dia.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.