Kategori: News

1 Desa Sudah Kering Sama Sekali, Pemkab Magetan Tambah Pasokan Air Bersih

Madiunpos.com, MAGETAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan menambah pasokan air ke sejumlah desa menyusul makin meluasnya dampak kekeringan di kabupaten tersebut. Penambahan pasokan air dimulai pekan depan.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Fery Yoga Saputra, mengatakan kekeringan di musim kemarau tahun ini semakin meluas.

Sampai saat ini ada tiga desa di dua kecamatan yang mengalami kekeringan. Bahkan satu desa di antaranya kondisinya sudah kering sama sekali.

Saat awal musim kemarau tahun ini, kata dia, ada dua desa di Kecamatan Parang yakni Desa Trosono dan Desa Sayutan yang kekeringan. Pada 21 Agustus lalu, satu desa lagi di Kecamatan Karas yakni Desa Kuwon menyusul kekeringan.

"Saat ini meluas di tiga desa. Di Desa Kuwon ini ada dua dusun yang mengalami kekeringan yaitu Dusun Sumbermeneng dan Dusun Penthuk," kata dia saat dihubungi Madiunpos.com, Jumat (23/8/2019).

Fery menuturkan warga terdampak kekeringan sampai akhir Agustus ini mencapai 4.192 orang. Sebanyak 2.000 orang di antaranya warga Desa Kuwon.

Saat ini air yang dikirim ke tiga desa itu masing-masing hanya tiga tangki per hari. Tetapi, mulai pekan depan, khusus di Desa Kuwon akan dipasok air enam tangki per hari.

Hal ini karena kondisi kekeringan di desa tersebut semakin parah dan sumber air sudah sangat kering. "Pekan ini masih kami kirim tiga tangki per hari. Mulai pekan depan enam tangki per hari. Itu khusus di Desa Kuwon. Sedangkan di Desa Trosono dan Sayutan masih ada sumur warga dengan debit yang sangat kecil," ujarnya.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, BPBD mulai pekan depan juga bekerja sama dengan PDAM Magetan. Sejak awal kekeringan sampai Selasa (20/8/2019), BPBD telah mendistribusikan air bersih ke tiga desa itu sebanyak 920.000 liter.

Fery mengimbau masyarakat lebih menghemat air. Terlebih musim kemarau tahun ini diprediksi hingga Oktober.

Selain kekeringan, kata dia, dampak musim kemarau juga menyebabkan beberapa lokasi hutan di Magetan terbakar. Dia meminta masyarakat tidak sembarangan membuang puntung rokok dan membakar daun kering.

Dampak lain yang ditimbulkan yaitu pohon roboh karena diterjang angin kencang. Pada musim kemarau seperti sekarang, angin berembus semakin kencang dan bisa membuat pohon yang kondisinya sudah tua mudah roboh.

Suharsih

Dipublikasikan oleh
Suharsih

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

6 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

6 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.