Madiunpos.com, TULUNGAGUNG -- Bencana tanah bergerak menyebabkan sedikitnya 15 rumah di Desa Tanen, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, rusak ringan hingga berat. Pergerakan tanah dipicu hujan deras di wilayah setempat sepekan terakhir.
Informasi yang dihimpun di lapangan, kerusakan bangunan menyebabkan sebagian warga harus mengungsi, sebagian besar lain memilih bertahan kendati struktur bangunan rumah mereka rusak parah dan tidak layak huni lagi.
"Kami tidak punya tempat lagi untuk mengungsi," kata Nuri, salah satu anggota keluarga korban tanah gerak di Desa Tanen, Senin (11/3/2019).
Kerusakan bangunan akibat pergerakan tanah di permukiman bawah kawasan wisata air terjun dan alas kandung itu sebenarnya telah terjadi sejak dua tahun terakhir.
Penuturan warga dan perangkat desa, setiap turun hujan deras selalu terjadi retakan tanah. Bangunan yang ada di atasnya pun ikut retak-retak.
Retakan sempat berhenti saat musim kemarau. Namun begitu hujan kembali turun, apalagi intensitas dan curah hujan tinggi seperti Selasa (5/3/2019) dan Rabu (6/3/2019), pergeseran tanah kian melebar dan menyebabkan kerusakan bangunan semakin parah.
"Ada lima yang rusak sangat parah, lima lainnya rusak sedang dan lima lagi berpotensi terdampak. Tapi, dari semua itu baru satu yang mau mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Sekretaris Desa Tanen, Siti Amanah.
Belum ada solusi dari pemerintah daerah atas peristiwa tanah gerak di Desa Tanen itu. Kendati warga telah mengadu dan perangkat desa telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, bantuan riil belum diberikan.
Bahkan belum ada upaya evakuasi paksa dilakukan pemerintah, meski kondisi bangunan yang rusak sudah masuk kategori tidak layak huni.
"Sempat ditawarkan relokasi melalui program transmigrasi, namun warga tidak mau," ujarnya.
Anggota DPRD Tulungagung dari Fraksi Demokrat, Isroil Muslimin, menyesalkan sikap BPBD yang dinilainya terkesan abai dan tidak responsif dalam melakukan kegiatan tanggap darurat bencana di Desa Tanen.
"Seharusnya kalau sudah begini pemkab menurunkan tim ahli untuk meneliti dan mengkaji kelayakan lingkungan. Apa yang menyebabkan pergerakan tanah dan bagaimana opsi solusinya," katanya.
Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya
Madiunpos.com, MEDAN-Kompetisi sepak bola kasta kedua Indonesia resmi memasuki babak baru. Dalam acara Launching &… Read More
Madiunpos.com, PALEMBANG-PT Pegadaian Kantor Wilayah III Sumbagsel menggelar Safari Dakwah yang menghadirkan KH Abdullah Gymnastiar… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-Sebagai bagian dari komitmennya terhadap keberlanjutan dan keadilan sosial, PT Pegadaian menghadirkan program bantuan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-Dalam rangka memeriahkan Hari Pelanggan Nasional, Kamis (4/9/2025), PT Pegadaian menghadirkan beragam promo menarik… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali mencatatkan momentum penting di pasar modal dengan kesuksesan luar biasa dalam… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian secara resmi menutup pendaftaran Pegadaian Future Leader Program (PFLP) 2025… Read More
This website uses cookies.