Kategori: News

2 Ekor Sapi di Madiun Suspek PMK, Begini Ciri-Cirinya

Madiunpos.com, MADIUN -- Dua ekor sapi ternak di Desa Sambirejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, dinyatakan suspek penyakit mulut dan kuku (PMK). Secara kasat mata, kedua sapi tersebut mengeluarkan air liur atau hipersalivasi.

Dua ekor sapi yang diduga terkena PMK itu merupakan milik Dari, 62.

‘’Di dalam rongga mulutnya memang ada lukanya. Juga ada luka di kakinya atau tepatnya di sela-sela kukunya,’’ kata kata Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun, Bagus Sri Yulianta Rabu (18/05/2022).

Ciri-ciri tersebut mirip dengan gejala PMK. Maka, petugas surveilans Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta didampingi petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun mengambil sampel darah, alir liur, serta lesi di kedua sapi tersebut. Yakni, dengan swab di rongga mulut dan salivanya.

Baca Juga: Pulang dari Sawah, Petani di Ponorogo Temukan Anaknya Meninggal Tersengat Listrik

‘’Sementara dua ekor sapi ini dikandangkan secara terpisah atau karantina mandiri sampai ada hasil pemeriksaan,’’ ujar Bagus.

Dua ekor sapi itu tidak boleh kontak dengan ternak lainnya selama masa penentuan diagnosa. Selain itu, hewan ternak milik Dari juga tidak diperkenankan untuk kontak dengan hewan ternak yang lain untuk meminimalisasi penularan. Semua ternak di sekitarnya sudah diobservasi dan hasilnya hanya dua sapi itu yang suspek PMK.

‘’Sampel itu bakal dikirim ke Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta. Perkiraan hasilnya bisa keluar sekitar satu minggu,’’ ungkapnya.

Bagaimana jika hasilnya positif? Dua ekor sapi itu bakal langsung dikandangkan secara terpisah. Keduanya harus dijaga ketat agar tidak menularkan ke ternak lainnya. Selama proses karantina itu, sapi harus melalui masa pengobatan, terapi, dan didukung dengan vitamin. Selain itu, diberi obat untuk penurun panas.

Baca Juga: Mayat Tanpa Identitas Ditemukan dalam Kondisi Membusuk di Hutan Madiun

‘’Yang positif PMK itu masih bisa sembuh dan setelah dinyatakan sembuh baru boleh dikeluarkan dari kendang,’’ jelasnya.

Bagus lebih menekankan pada pengamanan yang ketat. Terutama Higenisasi dan disentifikasi kandang. Selama masa karantina, petugas bakal rutin mengecek kondisi sapi itu.

Selain itu, harus didukung oleh stakeholder lainnya untuk penyembuhan sapi. Pihaknya sengaja meminta bantuan lurah setempat untuk turut memantau.

‘’Selain lurah, juga ada aparat lainnya yang juga membantu agar ternak aman dan bisa sembuh,’’ kata dia.

Abdul Jalil

Dipublikasikan oleh
Abdul Jalil

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

5 hari ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.